Banjir bandang yang melanda kawasan Malang selatan pada Kamis (28/11/2024) menelan korban jiwa. Alif Saifuddin (25), warga Dusun Sumberlele, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir.
Kapolsek Gedangan, AKP Slamet Subagyo, membenarkan bahwa korban telah berhasil dievakuasi dalam kondisi tidak bernyawa.
“Korban ditemukan sore tadi dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Slamet Subagyo saat dikonfirmasi Kamis malam.
Menurutnya, korban sempat tertimpa tiang listrik dan kabel beraliran listrik yang menyebabkan korban pingsan sebelum akhirnya hanyut terbawa arus.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem, Kota Batu Dilanda Longsor dan Pohon Tumbang
Kondisi Banjir Mulai Surut
Hingga Kamis malam, kondisi banjir bandang di kawasan Pasar Bantur, Jalan Raya Bantur, berangsur surut. Namun, material sisa banjir masih menumpuk dengan ketebalan sekitar 5 cm sepanjang 300 meter.
“Pembersihan material banjir sedang dilakukan oleh petugas bersama warga. Kondisi banjir telah surut meskipun cuaca masih hujan ringan,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.
Kerusakan Infrastruktur
Selain korban jiwa, banjir bandang juga merusak infrastruktur, termasuk jembatan penghubung antar desa dan dusun. Dua jembatan yang menghubungkan Desa Donomulyo dengan Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo, serta jembatan antar Dusun Balong dan Dusun Wotgalih di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, terancam putus akibat pondasi yang tergerus aliran air.
“Di Desa Rejoyoso, pondasi jembatan di satu sisi tergerus sepanjang 30–40 cm,” tambah Sadono.
Imbauan untuk Warga
BPBD Kabupaten Malang mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat cuaca yang masih tidak menentu. Pihak berwenang bersama warga terus berupaya melakukan pembersihan dan perbaikan untuk memulihkan akses serta kondisi wilayah terdampak.
Baca Juga : Maling Gasak Tiga Sapi di Wajak Malang, Peternak Rugi Rp 61 Juta
