Breaking

5 Poin Penting dari Perjanjian Dagang RI–Eropa yang Dibawa Prabowo ke Jokowi

infomalang.com/ Setelah melalui proses negosiasi selama hampir satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan dalam perjanjian dagang bertajuk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) . Perjanjian ini menjadi salah satu pencapaian awal dari Presiden Prabowo Subianto dan dibahas secara langsung dalam pertemuan pribadinya bersama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo.

Perjanjian tersebut menyentuh berbagai sektor strategis dan disebut-sebut akan menyebabkan kemacetan besar dalam hubungan dagang Indonesia dengan blok Eropa. Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa kesepakatan ini tidak akan terjadi tanpa landasan yang kuat dari era Jokowi sebelumnya.

Berikut ini adalah 5 poin penting dari perjanjian dagang tersebut yang wajib Anda ketahui:

1. Tarif Impor Diturunkan Hingga 0 Persen untuk Produk Utama Indonesia

Salah satu isi utama dari IEU-CEPA adalah penghapusan hampir seluruh bea masuk untuk produk-produk ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Produk seperti minyak sawit, kopi, teh, tekstil, dan perikanan akan mendapatkan tarif 0 persen saat masuk pasar Eropa.

Hal ini diyakini akan mendorong daya saing produk nasional dan meningkatkan nilai ekspor secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Sebelumnya, banyak produk Indonesia mengenakan tarif yang relatif tinggi, membuat harganya kurang kompetitif di pasar Eropa.

Baca Juga: Andy Byron Langsung Lepas Jabatan Usai Skandal Perselingkuhan di Konser Coldplay

2. Akses Lebih Luas ke Pasar Jasa dan Investasi Eropa

Perjanjian ini tidak hanya menyasar barang, tetapi juga memberikan akses pasar jasa bagi Indonesia di wilayah Uni Eropa. Sektor seperti logistik, transportasi, telekomunikasi, dan layanan keuangan akan mendapat perlakuan lebih terbuka dan adil.

Sebaliknya, Indonesia juga membuka lebih banyak ruang bagi investor Eropa dengan jaminan perlindungan hukum. Penyelesaian sistem dalam IEU-CEPA dinilai transparan dan menguntungkan kedua belah pihak, sehingga dapat menarik lebih banyak Investasi Asing Langsung (FDI).

3. Pengakuan Standar Keberlanjutan dan Isu Lingkungan

Salah satu isu krusial yang selama ini menghambat perjanjian adalah kekhawatiran Uni Eropa terhadap deforestasi dan isu kemiskinan. Dalam IEU-CEPA, Indonesia menyatakan komitmennya untuk menerapkan praktik perdagangan berkelanjutan, termasuk dalam industri sawit dan kehutanan.

Perjanjian ini menjadi alat negosiasi penting untuk melindungi produk unggulan Indonesia dari diskriminasi sepihak. Uni Eropa dan Indonesia sepakat untuk melakukan dialog teknis dalam menyelaraskan standar kemiskinan tanpa mengorbankan kepentingan petani dan pelaku usaha kecil.

4. Dorongan untuk Digitalisasi Proses Perdagangan

IEU-CEPA juga mendorong transformasi digital dalam proses ekspor-impor. Termasuk pengurangan hambatan teknis, penyederhanaan dokumen, dan penggunaan platform digital untuk perdagangan lintas negara.

Inisiatif ini diyakini akan mempercepat proses distribusi barang dan mengurangi biaya logistik, terutama bagi pelaku UMKM yang selama ini kesulitan mengakses pasar Eropa karena masalah administrasi dan administrasi.

5. Kemudahan Mobilitas dan Fasilitas Visa

Sebagai bagian dari kerjasama ekonomi dan sosial, Uni Eropa memberikan kemudahan dalam bentuk visa multi-entry untuk pelaku usaha, profesional, dan delegasi dagang dari Indonesia. Ini adalah angin segar bagi pebisnis yang rutin melakukan perjalanan ke negara-negara Uni Eropa untuk urusan dagang dan investasi.

Di sisi lain, Indonesia juga memberikan kemudahan bagi investor Eropa yang ingin meninjau proyek, pabrik, atau mitra bisnis di berbagai wilayah Tanah Air. Hal ini menunjukkan komitmen kedua pihak dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Komitmen Bersama Prabowo dan Jokowi

Presiden Prabowo menyampaikan langsung pencapaian ini kepada Jokowi dalam pertemuan yang berlangsung pada 20 Juli 2025 di kediaman pribadi Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyebut rampungnya IEU-CEPA sebagai salah satu invasi besar pada awal pemerintahannya.

Sementara itu, Jokowi menyambut positif hasil negosiasi dan mengapresiasi pendekatan diplomasi pribadi yang dilakukan Prabowo. Ia menyatakan bahwa dibutuhkan kesabaran dan kejelian untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah berlangsung selama 10 tahun tersebut.

Apa Dampaknya bagi Masyarakat dan Dunia Usaha?

Dengan rampungnya IEU-CEPA, pelaku usaha nasional memiliki peluang lebih besar untuk memperluas pasarnya. Produk-produk lokal tidak hanya akan lebih mudah masuk ke Eropa, tetapi juga mendapatkan pengakuan standar internasional.

Di sisi lain, investor dari Eropa bisa membawa teknologi, modal, dan manajemen yang lebih maju ke Indonesia, sekaligus membuka lapangan kerja baru. Bagi masyarakat umum, efek domino ini bisa berarti lebih banyak peluang kerja, harga produk impor yang lebih murah, serta pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.

Baca Juga: Lux Dental Malang: Dari Tekad Seorang Dokter Gigi Muda Hingga Menjadi Klinik Kepercayaan Warga