Pertumbuhan pesat digitalisasi sektor keuangan di Indonesia, yang didorong oleh upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas bisnis, ternyata menyimpan ancaman serius. Direktur Program INDEF, Eisha Maghfiruha Rachbini, dalam wawancara di program Power Lunch infomalang.com/ (Jumat, 21/02/2025), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peningkatan risiko serangan siber dan penipuan (fraud) yang berpotensi merugikan keuangan negara dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menu Bakso Mas Roy Surabaya, Kenikmatan Bakso Terbaik Di Surabaya !
Rachbini menekankan bahwa ancaman kebocoran data pribadi nasabah akibat serangan siber bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Ia menyarankan penguatan sistem keamanan data sebagai langkah krusial. Selain itu, edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang keamanan data digital juga sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif serangan siber.
Dalam dialognya dengan Shinta Zahara, Rachbini mendalami prospek dan tantangan digitalisasi sektor keuangan, termasuk dampaknya terhadap UMKM. Wawancara tersebut menyoroti urgensi upaya antisipatif untuk melindungi sektor keuangan dan UMKM dari ancaman siber yang kian kompleks dan canggih. Kegagalan dalam mengantisipasi hal ini, menurut Rachbini, berpotensi mengancam stabilitas ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
