Menjelang Lebaran, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan signifikan pada layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dan pinjaman online (P2P lending). Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK, Agusman, dalam Konferensi Pers RDKB OJK secara virtual, Selasa (4/3/2025). infomalang.com/ melaporkan, pembiayaan BNPL melalui perusahaan pembiayaan meningkat tajam 41,9% secara tahunan (yoy). Angka ini bahkan mencapai 37,6% yoy pada Desember 2024 dengan total outstanding mencapai Rp7,12 triliun. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPF) gross di sektor ini tercatat 3,70%.
Baca Juga : Lebaran Dekat, Pinjaman Online dan PayLater Melonjak! OJK Waspada!
Tren serupa juga terlihat pada sektor P2P lending. Pada Januari 2025, outstanding pinjaman daring naik 29,94% yoy, melanjutkan tren pertumbuhan 29,14% yoy di Desember 2024. Secara nominal, outstanding P2P lending mencapai angka fantastis, yaitu Rp78,5 triliun, dengan tingkat wanprestasi (TWP 90) yang masih terjaga di 2,52%.

Agusman menjelaskan bahwa lonjakan ini sejalan dengan tren tahun sebelumnya. Pada 2024, terjadi peningkatan drastis transaksi BNPL dan pinjaman daring antara Maret dan April, bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. “Lebaran tahun ini, pembiayaan BNPL dan pinjaman online diperkirakan akan meningkat lagi. Namun, kami berharap peningkatannya lebih terkendali agar tidak memicu kenaikan NPF,” tegas Agusman.
Meskipun rasio kredit bermasalah masih terkendali, OJK tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Peningkatan transaksi digital ini didorong oleh tingginya penggunaan BNPL dan pinjaman daring, terutama di kalangan generasi muda untuk berbelanja online. “Peningkatan transaksi digital ini banyak didorong oleh generasi muda yang berbelanja di e-commerce, sehingga dibutuhkan kehati-hatian,” pungkas Agusman. OJK pun terus memantau perkembangan ini untuk menjaga stabilitas sektor keuangan.
Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !















