PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) berhasil menorehkan prestasi gemilang di tahun 2024 dengan pertumbuhan pendapatan premi baru mencapai 8%. Keberhasilan ini, menurut President Direktur AXA Mandiri, Handojo Kusuma, didorong oleh performa cemerlang produk asuransi tradisional yang mengalami peningkatan hingga 19%. Berbeda dengan produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink yang justru mengalami penurunan 11%.
Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !
Meskipun demikian, Handojo menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan portofolio antara produk unitlink dan tradisional. Saat ini, unitlink masih mendominasi dengan porsi 48% dari total portofolio. “Kita akan tetap menjaga keseimbangan, meskipun permintaan pasar lebih condong ke produk tradisional yang menawarkan kepastian manfaat,” jelas Handojo dalam acara AXA Mandiri Economic Outlook 2025 di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Untuk menggenjot penjualan PAYDI, AXA Mandiri menyasar segmen high net worth individual yang memahami risiko investasi dan menghargai manfaat proteksi. Strategi ini akan dijalankan melalui jalur wealth management.
Laporan keuangan unaudited 2024 menunjukkan pendapatan premi neto AXA Mandiri mencapai Rp 11,68 triliun, meningkat dari Rp 11,57 triliun di tahun 2023. Namun, hasil investasi mengalami penurunan menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan Rp 3,2 triliun di tahun sebelumnya. Total pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 13,55 triliun. Pertumbuhan pendapatan premi ini menunjukkan strategi AXA Mandiri dalam menghadapi tantangan pasar asuransi di Indonesia.
Baca Juga : Rahasia di Balik US$2 Miliar: Mantan Ilmuwan OpenAI Bikin Perusahaan AI Super Canggih!















