Breaking

Lamborghini Polisi dan Negara Bangkrut! Kisah Nauru yang Mengejutkan

Pernahkah Anda mendengar negara yang bangkrut karena gaya hidup mewah polisi? Kisah ini bukan fiksi, melainkan kenyataan pahit yang dialami Nauru, negara kepulauan di Samudra Pasifik. Negara yang dulunya dikenal sebagai surga terumbu karang dan pantai pasir putih ini, menyimpan sejarah kelam akibat eksploitasi sumber daya alam dan gaya hidup konsumtif yang tak terkendali.

Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !

Selama bertahun-tahun, ekonomi Nauru bergantung sepenuhnya pada fosfat, bahan baku pupuk yang melimpah. Eksploitasi besar-besaran oleh perusahaan Inggris sejak awal 1900-an, dan kemudian oleh pemerintah Nauru sendiri setelah merdeka pada 1968, menghasilkan kekayaan luar biasa. infomalang.com/ pernah melaporkan pada tahun 1982, pendapatan per kapita Nauru bahkan melampaui negara-negara Arab kaya minyak, menjadikan negara kecil ini sebagai negara terkaya di dunia.

Lamborghini Polisi dan Negara Bangkrut! Kisah Nauru yang Mengejutkan
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Kemakmuran ini terlihat jelas dari gaya hidup mewah para pejabat, termasuk kepala polisi yang membeli Lamborghini—yang ironisnya, terlalu besar untuk dirinya sendiri. Mobil-mobil mewah lainnya, seperti Ferrari, berseliweran di satu-satunya jalan beraspal Nauru yang hanya memiliki batas kecepatan 25 mph. Meskipun hanya segelintir warga yang menikmati kekayaan ini secara langsung, negara ini nyaris menjadi negara kesejahteraan dengan layanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum yang gratis.

Namun, kemewahan ini berujung petaka. Setelah tambang fosfat menipis di tahun 1990-an, kekayaan Nauru pun lenyap. Pengeluaran pemerintah yang tak terkendali dan gaya hidup mewah yang tak tertahankan membuat negara ini terpuruk. Upaya mencari pendapatan baru dengan menjadi surga pajak dan menjual lisensi perbankan malah mengundang masalah. Uang mafia Rusia mengalir deras melalui bank-bank Nauru, hingga akhirnya Amerika Serikat mencap negara ini sebagai pusat pencucian uang pada tahun 2002.

Kini, mobil-mobil mewah yang dulu megah kini hanya menjadi rongsokan berkarat di pinggir jalan, menjadi saksi bisu kejayaan yang sirna. Tingginya angka obesitas dan perokok di Nauru juga menjadi gambaran lain dari krisis yang melanda negara ini. Kisah Nauru menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang buruk dan gaya hidup konsumtif yang berlebihan dapat menghancurkan sebuah negara, sekaya apapun ia di masa lalu.

Baca Juga : Rahasia di Balik US$2 Miliar: Mantan Ilmuwan OpenAI Bikin Perusahaan AI Super Canggih!