Breaking

Investor Singapura Pilih Eropa, RI Gigit Jari?

Investor Singapura Pilih Eropa, RI Gigit Jari?
Investor Singapura Pilih Eropa, RI Gigit Jari?

Indonesia kembali harus menelan pil pahit. Alih-alih berinvestasi di Indonesia, sejumlah perusahaan Singapura justru membidik pasar Eropa, tepatnya Hongaria. Mengapa? infomalang.com/ melansir, daya tarik Hongaria terletak pada tenaga kerja terampil, pajak perusahaan rendah, dan ekonomi berorientasi ekspor.

Baca Juga : Kekayaan Miliarder Dunia Amblas Rp 3.444 Triliun! Gara-Gara Kebijakan Trump?

Hongaria, menurut laporan, memiliki kemiripan dengan Singapura. Ekonomi negara ini sangat bergantung pada ekspor (70-80%), ditopang oleh pajak korporasi yang sangat rendah, yakni 9%, tarif terendah di Uni Eropa. Lebih dari 70.000 lulusan per tahun di berbagai bidang, seperti konstruksi, teknik, dan manufaktur, menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan Singapura, terutama yang bergerak di sektor inovasi dan riset.

Investor Singapura Pilih Eropa, RI Gigit Jari?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Lennon Tan, Presiden Federasi Manufaktur Singapura (SMF), mengungkapkan keunggulan Hongaria. Sistem pendidikan yang fokus pada STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) menghasilkan tenaga kerja terampil yang mendukung bisnis berbasis teknologi. Hal ini memudahkan perusahaan Singapura membangun operasi di sana.

“Aksesibilitas bakat lokal yang terampil, ditambah infrastruktur kompetitif, memungkinkan perusahaan Singapura berinovasi dan tumbuh tanpa beban finansial yang biasanya terjadi saat memasuki pasar Eropa Barat,” ujar Tan, seperti dikutip dari The Straits Times. Ia menambahkan, “Biaya tinggi di sebagian besar Eropa membuat Hongaria menawarkan keunggulan dengan pajak perusahaan rendah, kemampuan berbahasa Inggris yang luas, dan dukungan kuat bagi bisnis asing, terutama di bidang teknologi dan riset.”

Keanggotaan Hongaria di Uni Eropa juga menjadi nilai tambah. Perusahaan Singapura dapat memanfaatkan Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Singapura, yang menawarkan akses bebas bea untuk sebagian besar barang, mengurangi hambatan non-tarif, dan menyederhanakan prosedur bea cukai. “Ini membantu menurunkan biaya dan meningkatkan akses pasar,” tambah Tan.

Laporan bersama SMF, Badan Promosi Investasi Hongaria, Kedutaan Besar Hongaria di Singapura, dan Rothman and Roman Group, menyebutkan Hongaria telah lama menarik investasi dari perusahaan Asia, terutama di sektor otomotif. Salah satunya adalah Patec Group, perusahaan Singapura yang bergerak di bidang stamping logam, perkakas, dan solusi rekayasa presisi. Patec Group mendirikan operasinya di Hongaria sejak 2009.

Benjamin Chia, Direktur Komersial Patec Group, menjelaskan alasan perusahaannya bertahan di Hongaria: pajak perusahaan rendah dan lokasi strategis. “Hongaria terhubung dengan tujuh negara tetangga melalui jalan tol, memudahkan pengangkutan produk ke pelanggan di Eropa barat dan timur,” kata Chia. Ia juga memuji ketersediaan tenaga kerja terampil dari lulusan universitas di Hongaria, khususnya dari fakultas teknik.

Perdagangan bilateral Singapura-Hongaria telah melampaui US$ 1 miliar (sekitar Rp 16,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.555/US$) pada 2024, dan perusahaan Singapura mempekerjakan 7.000 pekerja di Hongaria. Keberhasilan ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi Indonesia, mengapa investor lebih memilih Hongaria?

Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !