Breaking

Rahasia di Balik Kejatuhan Sang Raja Otomotif: Siapa yang Menyelamatkan Astra?

Rahasia di Balik Kejatuhan Sang Raja Otomotif: Siapa yang Menyelamatkan Astra?
Rahasia di Balik Kejatuhan Sang Raja Otomotif: Siapa yang Menyelamatkan Astra?

Astra Internasional, raksasa otomotif Indonesia yang menguasai lebih dari 50% pasar, nyaris takluk di era 90-an. Kisah ini berpusat pada Bank Summa, salah satu anak usaha Astra yang pernah berjaya, namun terjerat krisis hebat hingga nyaris kolaps. Di balik kisah kejatuhan ini, terkuak peran tak terduga seorang konglomerat yang namanya mungkin tak banyak dikenal publik: Mohammad Jusuf Hamka alias Alun Josef.

Baca Juga : Petani Mimpi Perempuan Cantik, Bangun Tidur Temukan 8 Kg Emas!

infomalang.com/ merangkum, Bank Summa, yang awalnya hanya beraset ratusan miliar rupiah, berkembang pesat di bawah kepemimpinan keluarga Soeryadjaja hingga masuk jajaran 10 bank swasta terbaik di Indonesia. Namun, tahun 1992 menjadi titik balik. Kualitas portofolio pinjaman memburuk, kontraktor gagal bayar, dan lilitan hutang luar negeri senilai Rp 1,5 triliun membuat Bank Summa terancam bangkrut. Bank Indonesia pun tak mampu memberikan bantuan.

Rahasia di Balik Kejatuhan Sang Raja Otomotif: Siapa yang Menyelamatkan Astra?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Di tengah keputusasaan, bantuan mengalir dari berbagai pihak, termasuk Jusuf Hamka, petinggi Dayak Besar Group yang kala itu berkiprah di industri kayu dan kertas. Amir Husin Daulay dalam buku “William Soeryadjaya: Kejayaan dan Kejatuhannya” (1993) mencatat, Jusuf Hamka memberikan pinjaman Rp 200 miliar kepada William Soeryadjaya, pemilik Astra, untuk menyelamatkan Bank Summa. Motivasi Jusuf Hamka, seperti pengusaha lain seperti Prajogo Pangestu dan Eka Tjipta Widjaja yang juga turut membantu, adalah mencegah efek domino yang bisa menghancurkan perekonomian nasional.

Ironisnya, meski bantuan mengalir deras, Bank Summa tetap tak tertolong. Izin operasionalnya dicabut di penghujung 1992. William Soeryadjaya terpaksa menjual 76% sahamnya di Astra Internasional, konglomerasi terbesar kedua di Indonesia saat itu, untuk menyelamatkan nasabah. Sejak saat itu, nama William Soeryadjaja meredup dari panggung bisnis. Nasib pinjaman Jusuf Hamka setelahnya tak diketahui secara pasti.

Namun, kisah ini justru menjadi batu loncatan bagi Jusuf Hamka. Ia semakin sukses di bisnis kayu dan kemudian merambah sektor jalan tol melalui PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Sementara itu, kejatuhan Bank Summa dan penjualan saham Astra menjadi pelajaran berharga tentang rapuhnya sebuah kerajaan bisnis, dan peran tak terduga dari sosok-sosok di balik layar yang turut menentukan nasibnya.

Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !