Pasar modal Indonesia menunjukkan pergerakan yang mencengangkan pada penutupan perdagangan Selasa (15/4/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melesat 1,15% dan berhasil menembus level 6.441,68. Kenaikan ini menjadi angin segar bagi investor setelah beberapa hari sebelumnya IHSG bergerak stagnan akibat tekanan eksternal dan sentimen global yang belum menentu.
Namun, di tengah euforia pasar saham, mata uang Rupiah justru masih tertekan. Rupiah tercatat berada di level Rp16.810 per dolar AS, memperlihatkan pelemahan yang konsisten dalam beberapa pekan terakhir. Kombinasi antara ketidakpastian global, kebijakan suku bunga AS, dan tekanan impor membuat kurs Rupiah sulit untuk bangkit.
Dalam program Closing Bell yang disiarkan Selasa sore, jurnalis senior Maria Katarina melakukan wawancara eksklusif dengan Susi Setiawati, seorang analis saham senior dan Equity Analyst ternama. Dalam perbincangan tersebut, Susi memberikan analisis tajam mengenai pergerakan IHSG dan Rupiah untuk pekan ini.
Baca Juga: Rahasia Sukses Tupperware: Wanita Hebat di Baliknya!
Menurutnya, lonjakan IHSG didorong oleh sektor perbankan dan konsumer yang menunjukkan penguatan signifikan, didukung arus dana asing yang kembali masuk ke pasar domestik. “Kita melihat adanya rebound teknikal, serta optimisme investor terhadap laporan keuangan kuartal I yang mulai dirilis,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa penguatan IHSG bisa bersifat sementara jika tekanan terhadap Rupiah terus berlanjut. “Kondisi Rupiah yang masih lemah berpotensi memicu outflow kembali, terutama jika The Fed mengindikasikan akan menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat,” tambahnya.
Untuk pekan ini, Susi memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.350 – 6.500 dengan peluang koreksi sehat. Sementara itu, Rupiah diperkirakan masih akan bergerak sideways dalam kisaran Rp16.750 – Rp16.850, kecuali ada intervensi aktif dari Bank Indonesia.
Wawancara ini menegaskan pentingnya kehati-hatian investor dalam mengambil posisi, terutama menjelang rilis data ekonomi global yang bisa berdampak pada pasar domestik.
Baca Juga: Rahasia Terbongkar! Bos Muda Ini Rahasiakan Pembelian Saham Raksasa!
















