Perang tarif antara Amerika Serikat dan China menimbulkan gelombang guncangan di berbagai sektor, khususnya industri konsumer. Kenaikan harga bahan baku menjadi keluhan utama para pelaku usaha, mengingat China masih menjadi pemasok terbesar berbagai komoditas. Hal ini diungkapkan oleh Kho Lidya Merina, Co Founder & CEO EasyDay Indonesia, dalam wawancara di program Closing Bell infomalang.com/, Kamis (17/04/2025).
Baca Juga : Sejarah dan Filosofi Bebek Carok: Kuliner Khas Madura di Malang yang Menggugah Selera
Lidya menjelaskan, perang dagang ini tak hanya menaikkan biaya produksi, tetapi juga menciptakan ketidakpastian dalam rantai pasokan (supply chain). Kondisi ini memaksa para pebisnis untuk lebih jeli dan adaptif dalam menghadapi tantangan tersebut. Meskipun demikian, Lidya enggan membeberkan secara detail strategi antisipasi yang diterapkan perusahaannya. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana EasyDay Indonesia menghadapi gejolak ini, saksikan wawancara lengkapnya dengan Shafinaz Nachiar di program Closing Bell infomalang.com/. Wawancara tersebut memberikan gambaran nyata dampak perang dagang terhadap pelaku usaha di Indonesia dan strategi bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !
