Breaking

OJK Bidik Kuatnya Asuransi, Pasar Modal RI Terdongkrak?

OJK Bidik Kuatnya Asuransi, Pasar Modal RI Terdongkrak?
OJK Bidik Kuatnya Asuransi, Pasar Modal RI Terdongkrak?

Suaramedia.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan strategi jitu untuk meningkatkan peran asuransi dalam menopang pasar modal Indonesia. Langkah ini terinspirasi dari tren global, khususnya kebijakan China yang melonggarkan aturan investasi saham bagi lembaga keuangannya. Melansir Reuters, regulator keuangan Negeri Tirai Bambu menaikkan batas alokasi aset ekuitas bagi sejumlah perusahaan asuransi hingga 5%, bertujuan memperluas ruang investasi saham dan menyuntik modal ke perekonomian riil.

Di Indonesia, Peraturan OJK (POJK) Nomor 1/POJK.05/2018 membatasi investasi saham perusahaan asuransi di bursa efek maksimal 10% per emiten dan 40% dari total investasi. Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan perlunya penguatan peran asuransi sebagai investor institusi. “Salah satu fokus utama kami adalah mendorong industri asuransi berperan lebih besar sebagai ‘institutional investor’,” ujar Ogi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025). Ia optimistis langkah ini akan meningkatkan dominasi investor domestik dan memperkuat pasar modal.

OJK Bidik Kuatnya Asuransi, Pasar Modal RI Terdongkrak?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

OJK menekankan pentingnya kehati-hatian. Strategi investasi asuransi harus mempertimbangkan karakteristik produk dan prinsip asset-liability matching. Sayangnya, kinerja investasi asuransi tengah tertekan. Pada Februari 2025, imbal hasil investasi asuransi jiwa minus 1,19%, sementara asuransi umum hanya 0,90%. Pelemahan pasar saham domestik, yang berdampak pada instrumen investasi utama asuransi jiwa (saham dan reksa dana), menjadi penyebab utama. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahunan (YoY) sebesar 14,29% turut berkontribusi.

Kendati demikian, OJK memproyeksikan pertumbuhan hasil investasi asuransi pada 2025, meski tantangan pemulihan pasar modal yang belum sepenuhnya stabil masih membayangi. Produk unit link diperkirakan tetap menjadi primadona asuransi jiwa tahun ini, dengan porsi 26-28% dari total premi.

Baca juga: PGN: Kuartal I-2025, Laba Meroket di Tengah Badai Energi Global!

Leave a Comment