infomalang.com/ melaporkan, kebijakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang digagas Bank Indonesia (BI) tengah menjadi sorotan tajam dalam perundingan perdagangan Indonesia-Amerika Serikat. AS menilai regulasi tersebut membatasi akses pemain pembayaran elektronik asing di Indonesia.
Namun, Suharto Nur Cahyo, Ketua Umum Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), memandang berbeda. Menurutnya, GPN dan QRIS justru saling melengkapi sistem pembayaran internasional. Penerbit kartu kredit, kata dia, bisa menawarkan pilihan sistem pembayaran kepada nasabah, sekaligus memperkuat fondasi sistem pembayaran domestik.

Pandangan AKKI ini memberikan perspektif kontra terhadap kritik pedas AS. Lebih lanjut, wawancara eksklusif Anneke Wijaya bersama Suharto Nur Cahyo dalam program Power Lunch, infomalang.com/ (Rabu, 07/05/2025) mengungkap secara detail pandangan AKKI terkait kontroversi ini. Simak selengkapnya untuk memahami sudut pandang pelaku industri kartu kredit Indonesia.















