Breaking

Rahasia di Balik Kursi Direktur Utama Vale!

PT Vale Indonesia Tbk. (VALE) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), namun satu kursi penting masih kosong: Direktur Utama.

Posisi tersebut lowong sejak Febriany Eddy mengundurkan diri dan menjabat di PT Biro Klasifikasi Indonesia. Padahal, agenda RUPST mencantumkan perubahan susunan pengurus, termasuk pengangkatan direktur utama baru.

Namun, hasil RUPST justru hanya mencatat perubahan pada jajaran komisaris. Fabio Ferraz diberhentikan, sementara Christopher McCleave resmi ditunjuk sebagai komisaris. Sementara itu, pengangkatan direktur utama belum diputuskan.

Pelaksana harian Direktur Utama, Bernardus Irmanto, menyebut bahwa hal ini merupakan wewenang penuh pemegang saham. “Kita tunggu saja dari pemegang saham,” ujarnya singkat.

Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa posisi krusial ini dibiarkan kosong? Apakah ada pertimbangan strategis atau tarik-ulur kepentingan antar pemegang saham? Ketidakpastian ini tentu menimbulkan spekulasi, terutama di kalangan investor dan publik yang menanti arah baru bagi perusahaan tambang nikel ini.

Febriany Eddy sendiri telah mengajukan surat pengunduran diri sejak 21 April 2025, memberi waktu cukup untuk transisi. Namun hingga RUPST usai, belum ada pengganti yang diumumkan.

Baca juga: Royalti Nikel Naik Tajam! Nasib INCO dan NCKL?

Susunan manajemen Vale pasca RUPST

Direksi:

  • Presiden Direktur dan CEO: Belum terisi
  • Wakil Presiden Direktur: Abu Ashar
  • Direktur: Adriansyah Chaniago, Bernardus Irmanto, Rizky Andhika Putra, Muhammad Asril, Luke Mahony

Dewan Komisaris:

  • Presiden Komisaris: Muhammad Rachmat Kaimuddin
  • Wakil Presiden Komisaris: Emily Marie Olson
  • Komisaris: Kristina Janet Gauthier, Christopher McCleave, Dr. M Jasman Panjaitan, Edi Permadi, Yusuke Niwa
  • Komisaris Independen: Rudiantara, Retno LP Marsudi, Marita Alisjahbana

Ketidakhadiran sosok Direktur Utama baru menambah ketidakjelasan arah Vale ke depan. Publik kini menanti kepastian siapa yang akan menakhodai perusahaan strategis ini di tengah dinamika industri nikel nasional.

Baca juga: Saham MINE Bakal Melesat? Intip Prospek IPO Raksasa Nikel Ini!