InfoMalang,com,KOTA BATU, Jawa Timur – Ada kabar gembira bagi para pahlawan kebersihan di Kota Batu. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu memastikan akan menaikkan upah petugas penyapu jalan sebesar Rp150 ribu pada alokasi Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2025. Kenaikan ini menjadi bentuk nyata apresiasi Pemkot Batu terhadap kerja keras para penyapu jalan yang selama ini menjadi ujung tombak dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota wisata ini.
Keputusan penting ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman. Ia menegaskan bahwa kenaikan upah ini merupakan salah satu wujud perhatian serius pemerintah daerah terhadap kesejahteraan para petugas kebersihan, khususnya bagi para penyapu jalan yang bekerja di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. “Kenaikan tersebut menjadi bentuk apresiasi Pemkot Batu terhadap kerja keras para penyapu jalan yang selama ini menjadi ujung tombak kebersihan kota,” ujar Nurochman.
Baca Juga:Anjloknya Harga Nikel Guncang Ekonomi Tambang Indonesia
Mengapa Kenaikan Upah Ini Penting?
Kenaikan upah bagi penyapu jalan, meski terlihat sederhana, memiliki dampak yang sangat signifikan, baik secara individu maupun terhadap kualitas pelayanan publik.
- Peningkatan Kesejahteraan: Dengan tambahan Rp150 ribu, diharapkan upah yang diterima para petugas penyapu jalan dapat sedikit meringankan beban ekonomi mereka. Meskipun angka ini mungkin tidak besar, setiap kenaikan upah sangat berarti bagi pekerja dengan pendapatan yang seringkali terbatas. Peningkatan kesejahteraan dapat memotivasi mereka untuk bekerja lebih giat dan merasakan nilai dari jerih payah mereka.
- Apresiasi Terhadap Pekerja Gardu Terdepan: Para penyapu jalan adalah garda terdepan dalam menjaga citra Kota Batu sebagai kota wisata yang bersih dan nyaman. Mereka bekerja dari subuh hingga sore hari, menghadapi berbagai kondisi cuaca, membersihkan sampah dan kotoran yang dihasilkan dari aktivitas harian kota. Apresiasi berupa kenaikan upah adalah bentuk pengakuan langsung atas kontribusi besar mereka yang seringkali luput dari perhatian publik.
- Meningkatkan Motivasi Kerja: Ketika pekerja merasa dihargai dan diperhatikan kesejahteraannya, motivasi kerja cenderung meningkat. Ini akan berdampak positif pada kualitas pekerjaan yang mereka lakukan, memastikan jalanan dan fasilitas umum Kota Batu selalu terjaga kebersihannya.
- Menarik Tenaga Kerja Berdedikasi: Dengan upah yang lebih kompetitif, profesi penyapu jalan bisa menjadi lebih menarik bagi individu yang mencari pekerjaan. Hal ini dapat membantu DLH Kota Batu dalam menjaga ketersediaan tenaga kerja yang berdedikasi dan berkualitas untuk menjaga kebersihan kota secara berkelanjutan.

Proses dan Harapan Ke Depan
Keputusan kenaikan upah ini akan diakomodasi dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025. Proses pengalokasian anggaran melalui P-APBD ini menunjukkan adanya prioritas dari Pemkot Batu untuk segera merealisasikan janji ini kepada para petugas kebersihan.
Kenaikan upah ini juga diharapkan dapat menjadi pemicu bagi sektor-sektor lain di Pemkot Batu untuk turut memperhatikan kesejahteraan para pekerja di garda terdepan. Nurochman, sebagai Wali Kota, telah menunjukkan kepedulian yang kuat terhadap para pekerja yang memiliki peran vital dalam operasional dan citra kota.
Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan dapat turut serta dalam menjaga kebersihan kota. Kerja keras para penyapu jalan akan lebih ringan jika setiap individu memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sinergi antara pemerintah, petugas kebersihan, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan Kota Batu yang bersih, indah, dan nyaman bagi semua.
Kenaikan upah sebesar Rp150 ribu pada tahun 2025 ini adalah langkah awal yang positif. Diharapkan, ke depannya, kesejahteraan para petugas kebersihan dapat terus ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD Kota Batu. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup warga dan citra pariwisata Kota Batu yang lebih baik.

Baca Juga:Malaysia Dorong Integrasi Ekonomi ASEAN di Tengah Ancaman Tarif Global















