Breaking

Buruh Pabrik Malang Didorong Kreatif Lewat Pelatihan Produk Pangan

Infomalang – Buruh pabrik Malang upaya meningkatkan keterampilan sekaligus menyiapkan masa depan tenaga kerja terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang.

Salah satunya melalui program pelatihan pembuatan olahan pangan yang ditujukan bagi buruh pabrik Malang. Program ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para pekerja agar mampu mengembangkan usaha mandiri ketika sudah tidak lagi bekerja di sektor industri, khususnya setelah memasuki masa pensiun.

Inisiatif ini merupakan bagian dari visi pemerintah daerah dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, kreatif, dan mandiri.

Kegiatan pelatihan ini digelar oleh Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang. Acara berlangsung di salah satu hotel di Kota Malang mulai Senin siang hingga Jumat mendatang.

Sebanyak 55 peserta yang merupakan buruh pabrik olahan tembakau mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Pemilihan peserta dari sektor ini dianggap strategis karena banyak pekerjanya yang memasuki usia pensiun dan membutuhkan alternatif sumber penghasilan.

Pelatihan untuk Tingkatkan Kompetensi dan Kemandirian Ekonomi

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori semata. Kegiatan dimulai dengan pemberian materi dasar mengenai pembuatan olahan pangan, seperti resep, bahan baku, dan standar kebersihan. Setelah itu, peserta langsung diarahkan untuk praktik membuat aneka kue, mulai dari kue kering hingga kue basah.

Dengan sistem pembelajaran teori dan praktik, diharapkan peserta bisa memahami dan menguasai keterampilan secara menyeluruh. Para instruktur yang dihadirkan adalah praktisi kuliner yang sudah berpengalaman, sehingga peserta bisa mendapatkan ilmu langsung dari ahlinya.

Kepala Dinas, Arif Tri Sastyawan, menjelaskan bahwa program ini menjadi langkah strategis dalam memberikan pembekalan kepada pekerja. Menurutnya, banyak buruh pabrik yang setelah pensiun masih mencari sumber penghasilan lain. Melalui keterampilan membuat kue dan produk olahan pangan, mereka berpeluang membuka usaha baru di bidang kuliner.

“Dengan adanya pelatihan ini kami mengharapkan para pekerja memiliki bekal yang bisa dimanfaatkan untuk masa depan mereka, terutama saat mereka tidak lagi bekerja di pabrik,” ungkap Arif.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari visi pemerintah daerah dalam mencetak SDM unggul dan mandiri, yang tidak hanya bergantung pada satu jenis pekerjaan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Surabaya Hari Ini Tembus Rp 2.086.000 per Gram Usai Naik Rp 26.000

Antusiasme Peserta Pelatihan dan Dukungan Penuh Terhadap Buruh Pabrik Malang

Salah satu peserta, Farah Aldina (45), menyampaikan rasa senangnya dapat mengikuti program ini. Ia menilai materi yang diberikan sangat bermanfaat, terutama sebagai persiapan ketika memasuki masa pensiun. Farah berharap bisa membuka usaha kuliner skala rumahan dengan memanfaatkan keterampilan yang diperoleh.

“Mau jualan seperti orang-orang kalau nanti sudah pensiun dari pabrik. Kan tidak mungkin terus bekerja di pabrik rokok,” ujarnya.

Antusiasme peserta lain juga terlihat dari semangat mengikuti praktik pembuatan kue dan diskusi strategi pemasaran. Mereka saling berbagi ide dan berkolaborasi, menciptakan suasana belajar yang sangat positif.

Tidak hanya sebatas pelatihan keterampilan, para peserta juga mendapat bantuan berupa peralatan sederhana untuk mendukung usaha kecil. Bantuan ini diberikan agar peserta tidak kebingungan saat memulai usaha dan bisa langsung mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan.

Selain itu, diberikan pula materi tambahan tentang strategi pemasaran, pengemasan produk, serta cara memanfaatkan platform digital untuk menjangkau konsumen lebih luas.

Langkah ini penting agar buruh pabrik tidak hanya terampil dalam memproduksi makanan, tetapi juga memahami bagaimana cara menjualnya di tengah persaingan pasar yang ketat.

“Percuma bisa bikin kue enak kalau tidak tahu cara jualannya. Makanya kami beri materi pemasaran juga,” jelas salah satu fasilitator.

Harapan Pemerintah dan Dampak Jangka Panjang 

Pemerintah Kabupaten Malang berharap program ini mampu menjadi salah satu solusi dalam menekan angka pengangguran setelah masa kerja buruh berakhir. Selain itu, dengan munculnya usaha mikro dari kalangan mantan buruh pabrik, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal.

Usaha-usaha rumahan ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan roda perekonomian di tingkat masyarakat.

Arif Tri menekankan bahwa pelatihan serupa akan terus digelar di masa mendatang. Fokusnya tidak hanya pada olahan pangan, tetapi juga keterampilan lain yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan peluang pasar, seperti kerajinan tangan, menjahit, atau reparasi elektronik.

Dengan cara ini, buruh pabrik di Malang didorong untuk semakin kreatif, mandiri, dan berdaya saing. “Ini adalah investasi jangka panjang. Kita tidak hanya membantu mereka hari ini, tetapi juga memastikan mereka memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Pelatihan pembuatan olahan pangan bagi buruh pabrik di Malang menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap masa depan tenaga kerja. Dengan kombinasi teori, praktik, bantuan peralatan, dan materi pemasaran, program ini tidak hanya melahirkan keterampilan baru tetapi juga peluang usaha.

Jika dijalankan secara konsisten, pelatihan ini akan menjadi investasi penting dalam mencetak generasi pekerja yang tangguh, mampu berkontribusi pada ekonomi daerah, dan memiliki kemandirian finansial setelah memasuki masa pensiun.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada pertumbuhan industri, tetapi juga pada kesejahteraan dan keberlanjutan hidup para pekerja.

Baca Juga: Dishub Kota Malang Ikut Serta dalam Patroli Cipta Kondisi dan Patroli Skala Besar