Breaking

Antrean Membludak! Demi Emas, Warga Rela Datang Jam 3 Pagi!

Antrean Membludak! Demi Emas, Warga Rela Datang Jam 3 Pagi!
Antrean Membludak! Demi Emas, Warga Rela Datang Jam 3 Pagi!

Demam emas tengah melanda Indonesia. Fenomena ini terlihat jelas dari antrean panjang di berbagai toko emas, khususnya di pusat perbelanjaan. Bukan pemandangan biasa, antrean ini bahkan membentang hingga ratusan meter dalam beberapa hari terakhir. Tingginya minat masyarakat untuk membeli emas membuat banyak orang rela mengorbankan waktu istirahat demi mendapatkan logam mulia tersebut.

Mila, warga Tanjung Priok, menjadi salah satu contohnya. Ia rela datang ke Butik Emas Antam Pulogadung, Jakarta Timur, pukul tiga pagi hanya untuk mendapatkan nomor antrean. Ironisnya, meskipun datang jauh sebelum matahari terbit, ia hanya mendapatkan nomor 46. "Dari jam tiga pagi. Dapat antrean nomor 46," ujarnya kepada infomalang.com/ di Butik Emas Antam Pulogadung, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga: Emas Meroket, Investasi Cerdas atau Sekadar Ikutan Tren?

Antrean Membludak! Demi Emas, Warga Rela Datang Jam 3 Pagi!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Alasan antrean panjang ini tak lain karena Butik Emas Antam Pulogadung membatasi jumlah pembeli hanya 200 orang per hari. Mendapatkan nomor antrean pun belum menjamin kepastian mendapatkan emas. Transaksi baru bisa dilakukan pukul 13.00 WIB, setelah alokasi emas dari pabrik tiba. Biasanya, emas ludes terjual hanya dalam dua jam, sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka yang gagal mendapatkan emas hari ini, harus mengantre kembali esok hari.

Pantauan infomalang.com/ di lokasi menunjukkan tidak semua gram emas tersedia. Hanya emas dengan berat 3 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, dan 100 gram yang tersedia. Selain pembatasan nomor antrean dan gram emas, pembelian juga dibatasi maksimal tiga keping per orang. "Pembeliannya maksimal tiga keping," jelas Mila.

Mila sendiri bukanlah pembeli emas pemula. Ia telah mengakumulasi emas sejak 2020 dan mengaku nilai investasinya telah meningkat dua kali lipat. "Sebelumnya kan pernah beli di tahun 2022. Itu harganya sekitar masih Rp900.000-an. Saya beli yang 5 gram sekitar Rp4 jutaan. Terus sekarang harganya 5 gram hampir Rp9 juta sekian. Jadi naik 2 kali lipat. Jadi makanya saya balik lagi ke sini untuk beli lagi," tuturnya.

Keputusan Mila untuk kembali membeli emas didorong oleh beberapa faktor, antara lain pelemahan nilai rupiah dan penurunan tajam harga saham. Ia melihat emas sebagai lindung nilai dan aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi. "Ya biar jaga nilai uang aja sih. Biar supaya gak terlalu jatuh banget ke depannya. Jadi makanya beli emas yang paling menjanjikan," ucapnya. Kehilangan akibat penurunan harga saham juga menjadi alasannya beralih ke emas. "Iya lagi anjlok juga (saham). Jadi cutloss semua. Langsung ke emas aja ganti," ungkapnya.

Investasi emas Mila berjangka panjang, hingga lima tahun ke depan, dengan tujuan menabung untuk biaya persalinan. "Jadi saya investasi ini untuk program hamil sih. Karena saya kan belum punya anak dan sudah menikah 3 tahun. Jadi tujuannya untuk promil. Maksudnya promil kan butuh biaya yang besar. Terus kalau misalkan cuman nabung uang aja kayaknya gak akan bisa survive. Jadi investasi (emas)," katanya.

Hal senada diungkapkan Vela, pelanggan Antam lainnya yang baru memulai investasi emas tahun ini. Ia memilih investasi emas digital melalui website Antam dan aplikasi BRANKAS karena dinilai lebih aman dan praktis. "Lebih simpel kalau kita mau transaksikan juga. Ada transaksi beli dan jual bisa langsung di aplikasi ini," jelasnya.

Fenomena perburuan emas ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas sebagai aset lindung nilai dan investasi jangka panjang di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik. Namun, hingga berita ini diturunkan, manajemen PT Antam Tbk belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.

Baca Juga: IHSG Meroket! Tembus 6.400-an, Apa Rahasianya?