Breaking

Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren, Pemkab Akhirnya Buka Suara

Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren, Pemkab Akhirnya Buka Suara

Publik dibuat heboh dengan viralnya video atlet binaraga asal Kabupaten Malang yang mengaku terpaksa mengonsumsi ayam tiren (mati sebelum disembelih) demi mencukupi kebutuhan protein menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang pun merespons cepat dengan memanggil seluruh pengurus cabang olahraga (cabor) untuk membahas persoalan tersebut.

Apa yang Terjadi?

Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, mengakui adanya keterlambatan pencairan anggaran untuk persiapan Porprov 2025. Keterlambatan ini berdampak langsung pada beberapa cabor, termasuk binaraga.

“Kami memang sedikit terlambat, semua proses pencairan anggaran pemerintah tidak bisa langsung. Ada proses, tapi Alhamdulillah hari ini sudah bisa cair semua, termasuk binaraga,” jelas Nurman kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

Baca juga: Rahasia Erick Thohir Pangkas Biaya BUMN: Jumlah Komisaris Jadi Sorotan!

Mengapa Anggaran Terlambat?

Nurman menyebut kendala teknis sebagai penyebab utama keterlambatan. Beberapa rekening pengurus cabor diketahui tidak aktif, sehingga perlu dilakukan aktivasi ulang sebelum pencairan dana.

“Ada rekening yang sudah tidak aktif, tidak pernah dipakai. Jadi perlu verifikasi ulang. Tapi jumlahnya sedikit,” tambahnya.

Bagaimana Kondisi Atlet Binaraga?

Para atlet binaraga mengaku harus tetap menjaga asupan gizi tinggi protein untuk mempertahankan performa puncak mereka. Karena keterbatasan dana, beberapa dari mereka terpaksa mengonsumsi ayam tiren sebagai alternatif murah.

Nurman menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah ditangani, dan komunikasi antara Pemkab dan cabor binaraga telah diperbaiki.

“Mereka tidak bisa disamakan dengan cabor lain. Pola latihan dan peak performance mereka berbeda. Sudah kami tuntaskan,” ujar Nurman.

Baca juga: PSSI Segera Umumkan 2 Pelatih Lokal di Timnas Indonesia, Irfan Bachdim Tidak Termasuk

Apa Tanggapan Dispora?

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, M. Hidayat, mengungkapkan bahwa proses pencairan memerlukan waktu karena harus melalui tahap verifikasi dan validasi data.

“Dana sudah cair, total Rp 3 miliar untuk 63 cabor. Tapi bank juga tidak mau ambil risiko jika rekening tidak aktif,” jelasnya.

Apa Selanjutnya?

Setelah proses pencairan anggaran selesai, Pemkab Malang menjanjikan dukungan penuh terhadap semua cabor yang akan berlaga di Porprov. Mereka juga berkomitmen mempercepat koordinasi dan verifikasi agar kejadian serupa tidak terulang.