Breaking

BPS Laporkan Kenaikan Tingkat Penghunian Hotel di Malang pada Juni Capai 49,39 Persen

InfoMalang MALANG – Sektor pariwisata Kota Malang terus menunjukkan perkembangan positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang melaporkan adanya peningkatan signifikan pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di wilayah tersebut sepanjang Juni 2025. Berdasarkan data resmi yang dirilis, TPK hotel mencapai 49,39 persen, naik 4,89 poin dibandingkan Mei 2025 yang tercatat sebesar 44,50 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjarifudin, mengungkapkan bahwa kenaikan ini merupakan sinyal positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Malang. “TPK hotel di Kota Malang pada Juni tercatat mengalami kenaikan signifikan, sebesar 4,89 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Umar pada Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, kenaikan ini tidak hanya mencerminkan meningkatnya minat wisatawan untuk menginap di Malang, tetapi juga memperlihatkan bagaimana berbagai kegiatan berskala lokal, nasional, hingga internasional berdampak besar terhadap pergerakan perekonomian daerah.

Faktor Pendorong Kenaikan TPK

BPS Kota Malang

Berdasarkan catatan BPS Kota Malang, kenaikan TPK pada Juni 2025 didorong oleh sejumlah peristiwa penting yang berlangsung di kota tersebut. Beberapa di antaranya adalah M111 Family Reunion, Malang Half Marathon 2025, libur tahun ajaran baru, Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, serta peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

Tidak hanya itu, Kota Malang juga menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Event olahraga bergengsi ini memberikan kontribusi besar terhadap tingkat hunian hotel, mengingat banyaknya tamu dari luar daerah yang datang untuk mengikuti maupun menyaksikan pertandingan.

Baca Juga:Momen 6 Tokoh Agama Gelar Doa Bersama dalam Rangkaian HUT RI Ke-80

Perbandingan Hotel Berbintang dan Nonbintang

Jika dirinci lebih lanjut, BPS mencatat bahwa kenaikan TPK terjadi pada semua kategori hotel, baik berbintang maupun nonbintang. Untuk hotel berbintang, TPK pada Juni 2025 mencapai 60,97 persen, naik 4,94 poin dibandingkan Mei 2025 yang berada di angka 56,03 persen.

Sementara itu, hotel nonbintang juga mengalami peningkatan, meskipun pada angka yang lebih rendah. Pada periode yang sama, TPK hotel nonbintang mencapai 35,23 persen, meningkat 4,82 poin dibandingkan Mei 2025 yang sebesar 30,41 persen.

Data ini menunjukkan bahwa baik hotel dengan fasilitas premium maupun penginapan sederhana mendapatkan dampak positif dari meningkatnya kunjungan wisatawan. Hal ini memperlihatkan bahwa Malang menjadi destinasi yang diminati oleh berbagai segmen wisatawan, mulai dari wisatawan keluarga, backpacker, hingga peserta event besar.

Rata-Rata Lama Menginap Tamu

Selain tingkat hunian kamar, BPS Kota Malang juga mencatat Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLTM) di hotel-hotel Kota Malang. Pada Juni 2025, RLTM mencapai 1,40 hari, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jawa Timur yang hanya 1,28 hari, meskipun masih sedikit di bawah rata-rata nasional sebesar 1,47 hari.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa wisatawan yang datang ke Malang cenderung menghabiskan waktu lebih lama dibandingkan rata-rata di tingkat provinsi. Fenomena ini sangat mungkin dipengaruhi oleh daya tarik wisata Kota Malang yang beragam, mulai dari wisata alam, kuliner, hingga kegiatan berbasis komunitas seperti olahraga dan reuni besar.

Dominasi Tamu Nusantara

Pada komposisi tamu hotel, BPS melaporkan bahwa 96,55 persen tamu yang menginap di hotel di Kota Malang adalah wisatawan nusantara, sementara 3,45 persen sisanya merupakan wisatawan mancanegara. Meski dominasi masih dipegang oleh wisatawan domestik, kehadiran wisatawan mancanegara tetap menjadi potensi yang menjanjikan bagi sektor pariwisata Malang.

Umar menambahkan bahwa perlu adanya upaya bersama antara pemerintah, pelaku usaha perhotelan, dan pengelola destinasi wisata untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan promosi pariwisata agar mampu menarik lebih banyak kunjungan wisatawan internasional.

Prospek Sektor Perhotelan Malang

Kenaikan TPK pada Juni 2025 membawa angin segar bagi sektor perhotelan Kota Malang. Dengan berbagai agenda besar yang akan digelar pada semester kedua tahun ini, Umar optimistis tren positif ini dapat terus berlanjut. “Kami berharap sektor perhotelan terus menguat, terutama dengan adanya kalender event yang semakin padat di Kota Malang,” jelasnya.

Kota Malang dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur yang menawarkan beragam daya tarik wisata. Dengan dukungan infrastruktur perhotelan yang terus berkembang, Kota Malang diyakini mampu mempertahankan posisinya sebagai tujuan wisata favorit, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Keberhasilan dalam meningkatkan TPK juga akan berdampak positif pada sektor ekonomi kreatif, UMKM, transportasi, serta berbagai usaha pendukung lainnya. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci penting dalam menjaga momentum pertumbuhan sektor pariwisata ini.

Baca Juga:Kartel Narkoba Amerika Latin Intai Destinasi Wisata Indonesia untuk Perdagangan Kokain Hingga Ada 84 Kasus