Infomalang – Kota Malang tidak hanya dikenal dengan pesona alam dan kulinernya yang menggugah selera, tetapi juga menyimpan jejak sejarah yang begitu berharga. Salah satu bukti nyata dari peradaban masa lalu adalah Candi Singosari, sebuah peninggalan kuno dari masa Kerajaan Singosari. Terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, candi ini menjadi ikon wisata sejarah yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Kehadirannya bukan hanya menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau, melainkan juga sumber pengetahuan penting tentang peradaban Hindu-Buddha di Jawa Timur.
Sejarah Candi Singosari
Candi Singosari diperkirakan dibangun pada abad ke-13, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singosari. Pembangunan candi ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada sang raja setelah wafatnya pada tahun 1292 M. Sejarah mencatat, Kertanegara dikenal sebagai pemimpin yang visioner, berani, dan memiliki cita-cita menyatukan Nusantara melalui konsep politik Cakrawala Mandala.
Candi ini juga erat kaitannya dengan peristiwa runtuhnya Kerajaan Singosari akibat serangan Jayakatwang dari Kediri. Maka, keberadaan Candi Singosari tidak hanya memuat unsur spiritual, tetapi juga menyimpan kisah penting tentang dinamika politik kerajaan Jawa di masa lalu.
Arsitektur dan Keunikan Candi
Secara arsitektur, Candi Singosari menggambarkan perpaduan gaya Hindu dan Buddha yang harmonis. Bangunan utama berbentuk persegi dengan tinggi sekitar 15 meter, menjulang kokoh meskipun sebagian strukturnya telah mengalami kerusakan. Bagian kaki candi dihiasi relief sederhana, sedangkan tubuh candi tampak lebih polos jika dibandingkan dengan candi-candi lain di Jawa.
Hal menarik dapat ditemukan di bagian atas candi yang memiliki relung untuk menempatkan arca. Salah satu arca terkenal dari kompleks ini adalah Arca Dwarapala, yakni patung penjaga berukuran raksasa yang berdiri di dekat area candi. Arca ini melambangkan kekuatan sekaligus simbol penjaga kesucian kawasan kerajaan.
Keunikan lain dari Candi Singosari adalah bentuk atapnya yang menjulang seperti piramida berundak. Ciri khas ini membuat Candi Singosari berbeda dari candi di Jawa Tengah, seperti Candi Prambanan atau Borobudur.
Baca juga: Jatim Park 2 sebagai Destinasi Wisata Edukatif di Jawa Timur
Nilai Budaya dan Religius
Selain sebagai bangunan bersejarah, Candi Singosari memiliki nilai budaya yang mendalam. Dalam tradisi Hindu-Buddha, candi merupakan tempat pemujaan sekaligus simbol hubungan manusia dengan dewa. Candi Singosari sendiri dipercaya sebagai tempat pendharmaan Raja Kertanegara yang dianggap sebagai titisan dewa Siwa-Buddha.
Bagi masyarakat sekitar, keberadaan candi bukan sekadar objek wisata, melainkan juga warisan budaya yang harus dilestarikan. Banyak upacara adat dan kegiatan budaya yang digelar di sekitar candi, menandakan masih hidupnya nilai-nilai spiritual dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Candi Singosari sebagai Destinasi Wisata
Kini, Candi Singosari menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Malang. Lokasinya yang strategis, hanya sekitar 12 km dari pusat kota Malang, membuat akses menuju candi cukup mudah dijangkau. Wisatawan bisa menikmati suasana khas pedesaan Jawa sekaligus belajar sejarah di kawasan ini.
Selain menikmati keindahan arsitektur candi, pengunjung juga bisa menemukan spot fotografi yang memukau. Keberadaan Arca Dwarapala yang ikonik sering kali menjadi latar favorit wisatawan untuk berfoto. Tak hanya itu, wisata sejarah ke Candi Singosari juga bisa menjadi sarana edukasi bagi pelajar dan peneliti yang tertarik dengan arkeologi maupun sejarah klasik Nusantara.
Upaya Pelestarian dan Tantangan
Sebagai situs purbakala, Candi Singosari menghadapi tantangan besar dalam hal pelestarian. Faktor alam, seperti cuaca dan erosi, menjadi ancaman serius bagi kelestarian struktur bangunan. Selain itu, kesadaran masyarakat dan pengunjung dalam menjaga kebersihan serta keutuhan situs masih perlu ditingkatkan.
Pemerintah melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur telah melakukan berbagai upaya konservasi, termasuk perawatan rutin dan pengawasan kawasan. Dukungan masyarakat dan wisatawan sangat penting agar Candi Singosari tetap terjaga sebagai warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Candi Singosari bukan sekadar bangunan kuno yang berdiri di Kabupaten Malang. Ia adalah saksi bisu kejayaan masa lalu, pusat spiritual masyarakat Hindu-Buddha, dan kini menjelma menjadi destinasi wisata bersejarah yang penuh makna. Melalui kunjungan ke candi ini, kita tidak hanya berwisata, tetapi juga belajar tentang identitas bangsa dan nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur.
Sebagai ikon wisata Malang, Candi Singosari mengingatkan kita bahwa peradaban kuno tetap hidup dalam jejak arsitektur dan cerita sejarahnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan warisan ini agar tetap abadi.
Baca juga: Fasilitas Lengkap dan Kenyamanan Wisatawan di Jatim Park 3












