Breaking

Deposito Turun, Pertanda Apa?

Deposito Turun, Pertanda Apa?
Deposito Turun, Pertanda Apa?

Persaingan ketat antar bank di Indonesia mulai mereda. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, seiring membaiknya indikator likuiditas. Purbaya mengungkapkan kekhawatirannya terkait pengetatan likuiditas pada Desember 2024, namun situasi tersebut membaik di awal tahun 2025.

“Persaingan memperebutkan dana pihak ketiga menurun, dan suku bunga di pasar pun turun signifikan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (24/4/2025). Data LPS menunjukkan rata-rata suku bunga simpanan di atas 4,25% pada Desember 2024, melampaui tingkat bunga penjaminan LPS. Namun, angka tersebut turun di dua bulan pertama tahun ini, berada di bawah tingkat bunga penjaminan LPS. “Persaingan tetap ada, tetapi tidak separah sebelumnya. Kondisi perbankan kini jauh lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga: Raih Puncak Ekonomi Syariah Global! BSI Siap Goyang Dunia di GIFS 2025!

Deposito Turun, Pertanda Apa?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Sebelumnya, infomalang.com/ mencatat industri perbankan Indonesia menghadapi kendala pendanaan, baik dari dana pihak ketiga (DPK) maupun surat berharga. Pertumbuhan kredit perbankan pun melambat menjadi 9,16% secara tahunan (yoy) pada Maret 2025, turun dari angka di atas 10% pada bulan sebelumnya. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi (13,36% yoy), kredit konsumsi (9,23% yoy), dan kredit modal kerja (6,51% yoy).

"Minat kredit masih memadai, meskipun beberapa bank mengalami kendala pendanaan," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bulanan April 2025, Rabu (23/4/2025). BI memprediksi pertumbuhan kredit bank akan berada di kisaran 11%-13% secara tahunan pada 2025. Namun, Perry mengingatkan potensi risiko dari ketidakpastian global yang dapat memengaruhi prospek pertumbuhan kredit.

BI mencatat likuiditas perbankan tetap memadai. Rasio alat liquid terhadap DPK (AL/DPK) per Maret 2025 mencapai 26,2%, sementara rasio kecukupan modal (CAR) perbankan per Februari 2025 sebesar 26,95%. Kondisi ini mengindikasikan perbaikan sektor perbankan dan penurunan tekanan persaingan dalam menarik dana nasabah.

Baca Juga: Dolar AS Ambruk! IMF Bongkar Penyebabnya