infomalang.com/ – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan rencana efisiensi besar-besaran di lingkungan BUMN. Langkah ini akan dibahas intensif bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata (BPI Danantara). Salah satu fokus utama efisiensi tersebut adalah pengurangan jumlah komisaris BUMN, menyusul langkah serupa yang telah diterapkan di beberapa bank pelat merah.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN kini masing-masing hanya memiliki enam komisaris, berkurang signifikan dari sembilan hingga sebelas komisaris pada RUPST 2024. "Malam ini saya berdiskusi dengan Pak Rosan, kita akan review operasional BUMN untuk efisiensi lebih lanjut. Ini termasuk membahas pengurangan perjalanan dinas dan jumlah komisaris,” ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (5/5/2025).

Erick menekankan bahwa efisiensi ini bukan berarti pelemahan ekonomi Indonesia, melainkan pergeseran anggaran. “Ini hanya shifting anggaran. Tetap akan ada review,” tegasnya. Pemerintah, lanjut Erick, optimistis dapat menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat bawah, dengan catatan keamanan negara terjaga. “Pertumbuhan ekonomi sulit terjadi jika keamanan negara tidak stabil. Kita akan dorong berbagai upaya untuk mendukung pertumbuhan, termasuk efisiensi di BUMN,” tutupnya. Langkah efisiensi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.















