Suaramedia.id – Dunia dikejutkan oleh munculnya seorang miliarder perempuan termuda yang meraih kekayaannya sendiri, Lucy Guo. Wanita yang sukses membangun kerajaan di bidang kecerdasan buatan (AI) ini bahkan melampaui kekayaan penyanyi kenamaan, Taylor Swift.
Berdasarkan laporan infomalang.com/, Lucy Guo telah mengumpulkan kekayaan sekitar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 21,87 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.825/US$). Angka ini jauh melampaui kekayaan Taylor Swift yang mencapai US$ 1,2 miliar dari gabungan royalti, tur, dan penjualan album. Posisi Swift sebagai salah satu wanita terkaya dunia pun harus rela digeser oleh perempuan muda berbakat ini.
Lalu, siapakah Lucy Guo sebenarnya? Lahir di Amerika Serikat pada 14 Oktober 1994, perempuan keturunan imigran China ini merupakan salah satu pendiri perusahaan AI bernama Scale AI. Meskipun sempat putus kuliah di jurusan ilmu komputer, Guo bersama rekannya, Alexandr Wang, berhasil membangun Scale AI pada tahun 2016 saat usianya baru 21 tahun. Prestasi mereka bahkan membawa keduanya masuk dalam daftar 30 Under 30 versi Forbes pada tahun 2018. Namun, perjalanan Guo tidak selalu mulus. Setelah keluar dari Scale AI, ia mendirikan Backend Capital, sebuah firma venture capital, dan startup terbarunya, Passes, yang berfokus pada platform monetisasi kreator digital.
Kesuksesan Guo tak lepas dari kerja keras dan dedikasinya. Ia bahkan rela mengorbankan waktu tidurnya demi mengejar impiannya. Semangat kompetitif, khususnya di antara sesama perempuan, justru menjadi pendorong baginya untuk terus maju dan berinovasi. Guo membuktikan bahwa usia dan gender bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan di dunia teknologi yang didominasi laki-laki.
Munculnya Lucy Guo menandai babak baru dalam dunia miliarder. Ia menjadi bukti nyata bahwa inovasi, kerja keras, dan keberanian mengambil risiko dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan, tanpa harus mengandalkan warisan kekayaan keluarga. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani mengejar mimpi dan meraih potensi terbaik mereka.
