Gagal bayar pinjaman online (pinjol) bukan masalah sepele. Konsekuensinya bisa sangat berat, mulai dari bunga membengkak hingga kesulitan mendapatkan kredit rumah dan kendaraan bermotor, bahkan sampai urusan jodoh! infomalang.com/ melaporkan maraknya kasus gagal bayar (galbay) atau kredit macet di tengah gejolak ekonomi saat ini. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari masalah keuangan, pengelolaan keuangan yang buruk, hingga kurangnya pemahaman akan syarat dan ketentuan pinjaman.
Baca Juga : Petani Mimpi Perempuan Cantik, Bangun Tidur Temukan 8 Kg Emas!
Ketua ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, memperingatkan risiko besar gagal bayar pinjol. Selain denda yang membengkak dan tekanan psikologis akibat utang menumpuk, ancaman hukum juga mengintai. Indriyatno menyoroti viralnya konten galbay di media sosial dan menekankan pentingnya edukasi finansial bagi konsumen pinjol. “Perlu konten penyeimbang yang menjelaskan risiko hukum gagal bayar,” tegasnya dalam podcast FintechVerse 360kredi di YouTube.
Lebih dari itu, galbay juga berdampak buruk pada skor kredit SLIK OJK. Hal ini akan membuat pengajuan kredit untuk rumah atau kendaraan menjadi sangat sulit. Direktur Komersial IdScore, Wahyu Trenggono, menambahkan, “Credit scoring harus dijaga karena dampaknya luas, bisa sampai kesulitan kerja dan mencari jodoh!” ujarnya dalam acara AFPI Journalist Workshop and Gathering di Bandung.
Data OJK menunjukkan pertumbuhan pembiayaan pinjol hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp 87 triliun, dengan peningkatan tingkat kredit macet (TWP90) dari 2,52% di Januari menjadi 2,78% di Februari. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam meminjam uang melalui pinjol dan memastikan kemampuan membayar sebelum mengajukan pinjaman. Jangan sampai masalah keuangan kecil berujung pada masalah besar yang berdampak luas pada kehidupan pribadi.
Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !
