Breaking

HKTI Kota Malang Tegaskan Komitmen Bangun Ketahanan Pangan Pasca Pelantikan 2025

infomalang.com/ MALANG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Malang periode 2025–2030 resmi dilantik pada Kamis (24/7/2025) di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya. Pelantikan yang dilakukan serentak untuk seluruh DPC HKTI se-Jawa Timur tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPD HKTI Jawa Timur, H. M. Arum Sabil, serta disaksikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPD HKTI Jatim.

Dalam sambutannya, Arum Sabil menegaskan harapannya agar HKTI di Jawa Timur mampu membawa perubahan besar bagi sektor pertanian. “Dengan pelantikan ini kita bersama-sama mewujudkan Jatim menjadi lumbung pangan di Indonesia,” ujar Arum Sabil, petani sekaligus pengusaha asal Jember itu. Ia juga mengajak seluruh jajaran HKTI untuk bekerja keras demi meningkatkan kesejahteraan petani. “Kita sama-sama untuk membawa pertanian di Jawa Timur menjadi lebih baik ke depannya dan kehidupan petani lebih baik lagi,” tambahnya.

Gubernur Khofifah turut memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus HKTI yang baru saja dilantik. Menurutnya, peran petani sangat vital dalam menjaga ketahanan pangan nasional. “Terima kasih, para petani di Jawa Timur, panjenengan semua memang hebat. Para petani di Jawa Timur memang pekerja keras. Dan saya ingin mengajak untuk menanam Indigofera untuk pakan ternak yang baik,” ungkap Khofifah. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam pertanian agar mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.

Konsolidasi dan Penyusunan Program Kerja

Ketua DPC HKTI Kota Malang, H. Arifin, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan konsolidasi organisasi sebagai langkah awal pasca pelantikan. “Konsolidasi itu kita akan membentuk struktur yang lebih lengkap di tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat kelurahan,” jelasnya. Arifin menambahkan bahwa program kerja yang akan dirancang tidak hanya selaras dengan kebijakan HKTI pusat, tetapi juga bersifat membumi, realistis, dan mudah diimplementasikan.

Arifin menegaskan bahwa salah satu fokus utama HKTI Kota Malang adalah mendukung program pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). HKTI siap membantu menyiapkan suplai bahan kebutuhan sebagai bentuk dukungan konkret terhadap kebijakan yang diinisiasi pemerintah pusat.

Baca Juga:Momen Aksi Petugas Damkar Selamatkan Burung Hantu yang Terjerat Tali Pakai Layangan

Urban Farming dan Inovasi Pertanian

Sekretaris DPC HKTI Kota Malang, Trio Agus Purwono, mengungkapkan bahwa penguatan ketahanan pangan menjadi prioritas organisasi. Namun, mengingat keterbatasan lahan pertanian di Kota Malang, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia berencana memaksimalkan pemanfaatan lahan yang ada melalui program seperti urban farming dan greenhouse. “Kami ingin memastikan bahwa pertanian di Kota Malang tetap berjalan, meski dengan lahan yang terbatas. Urban farming dan pemanfaatan teknologi akan menjadi kunci,” terang Trio.

Trio juga menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Malang, perguruan tinggi, dan komunitas lokal. “Bersama seluruh stakeholder Kota Malang, kita akan mendalami apa yang bisa disinergikan,” katanya. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan inovasi baru dalam sistem pertanian perkotaan yang berkelanjutan.

Kolaborasi dengan Koperasi Merah Putih

HKTI Kota Malang juga menyoroti pentingnya membangun kolaborasi strategis, termasuk dengan Koperasi Merah Putih yang baru-baru ini diresmikan Presiden RI, Prabowo Subianto. Kolaborasi ini diyakini akan memperkuat rantai pasok pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Malang.

Menurut Trio, sinergi dengan koperasi dan sektor swasta akan memberikan peluang lebih luas dalam pengembangan agribisnis. “Kita ingin menciptakan ekosistem pertanian yang sehat, produktif, dan menguntungkan semua pihak,” ujarnya.

Mengajak Generasi Muda Terjun ke Pertanian

HKTI Kota Malang juga berkomitmen merangkul generasi muda untuk lebih tertarik pada sektor pertanian. Melalui pembenahan struktur organisasi dan perancangan program kerja adaptif, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia berharap bisa menghadirkan pertanian sebagai sektor yang prospektif dan menarik bagi kaum milenial.

“Pertanian harus dilihat sebagai sektor yang modern dan menjanjikan. Generasi muda perlu kita libatkan agar regenerasi petani berjalan baik,” kata Arifin.

Sinergi Akademisi dan Praktisi

Dalam upaya memperkuat inovasi, HKTI Kota Malang turut menggandeng para akademisi di bidang pertanian. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan riset, diharapkan berbagai tantangan seperti keterbatasan lahan, perubahan iklim, dan pasar dapat diatasi dengan solusi yang tepat.

“Kami percaya kolaborasi dengan perguruan tinggi akan membawa dampak besar, tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi ketahanan pangan di Kota Malang,” ujar Trio.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, HKTI Kota Malang optimistis mampu menghadirkan perubahan nyata bagi sektor pertanian di kota ini. Komitmen yang kuat dari para pengurus, sinergi dengan berbagai pihak, serta keberanian mengadopsi inovasi diyakini akan membawa Kota Malang menjadi contoh keberhasilan pertanian perkotaan yang berdaya saing.

Baca Juga:Indonesia Susun Peta Jalan AI untuk Gaet Investasi Asing 2025