Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin (4/11/2024) siang. Akibatnya, lima pohon besar di jalur lingkar barat (Jalibar) tumbang, yang terdiri dari jenis trembesi dan tabebuya. Selain merusak pepohonan, embusan angin kencang juga merusak sebuah warung milik warga setempat, Sunarti, yang mengalami kerusakan pada atap dapur.
Menurut Sunarti, hujan deras mulai mengguyur kawasan Jalibar sekitar pukul 12.30 WIB dan berlangsung selama hampir satu jam. Ketika itu, ia tengah berada di dalam warungnya. “Saya baru selesai salat dan hendak melipat mukenah, tiba-tiba sebagian atap dapur terbang dibawa angin,” ujar Sunarti, yang sehari-hari mengelola warung kopi dan tambal ban di jalur tersebut.
Baca Juga : Satu Keluarga di Malang Syok Temukan Jenazah Mengapung saat Mancing di Sungai Brantas
Kerusakan akibat angin tidak hanya terjadi pada bagian atap. Gelas, piring, dan peralatan makan milik Sunarti juga pecah akibat kejadian tersebut. Sunarti bersama suaminya segera keluar mencari perlindungan. Saat berada di luar, mereka melihat pohon trembesi dengan tinggi sekitar 10 meter dan diameter 20 sentimeter tumbang di depan warung. Beruntung pohon tersebut jatuh ke arah bahu jalan, sehingga tidak mengenai bangunan warung.
Tak hanya di depan warung Sunarti, pohon trembesi lainnya juga tumbang dalam radius 50 meter dari lokasi tersebut. Diameter pohon ini lebih besar, sekitar 35 sentimeter, dan sempat menyebabkan kemacetan di Jalibar. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang segera dikerahkan untuk mengevakuasi pohon-pohon tumbang yang menutup jalan.
Proses evakuasi dilakukan dengan memotong pohon menjadi beberapa bagian agar lebih mudah diangkat. Kabid Pembangunan dan Peningkatan DPUBM Kabupaten Malang, Anita Aulia Sari, mengonfirmasi bahwa seluruh pohon yang tumbang akan diangkut menggunakan truk dari dinas untuk memastikan jalanan kembali lancar.
Baca Juga : Kandang Terbakar di Kabupaten Malang, Sepuluh Bebek Hangus Terpanggang
