Strategi Penyelamatan IHSG
Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini mengadakan pertemuan darurat dengan sejumlah konglomerat ternama guna membahas strategi penyelamatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah tertekan. Pertemuan ini dihadiri oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, serta beberapa tokoh bisnis besar seperti Garibaldi Thohir (Adaro), Franky Widjaja (Sinar Mas), Arsjad Rasjid (Indika Energy), Anindya Bakrie (Kadin), Agus Salim Pangestu (anak Prajogo Pangestu), dan Agus Projosasmito (Komisaris Amman Mineral).
Baca juga : $1.000 hingga $100 Juta? Investor Bitcoin & XRP Menargetkan 5 Altcoin Ini dengan Potensi Meledak
Agus Projosasmito, Komisaris Utama PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), menyoroti faktor-faktor yang memicu fluktuasi IHSG, baik dari aspek internal maupun eksternal. “Jika semua pelaku pasar panik dan short selling terus dilakukan, tekanan jual akan semakin tinggi dan berpotensi memicu crash. Satu-satunya solusi jangka pendek adalah buyback tanpa RUPS,” tegas Agus dalam pertemuan Solidaritas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal.
IHSG Berangsur Pulih
Pertemuan ini digelar sebagai respon atas penurunan tajam IHSG pada Jumat (28/2/2025), yang anjlok 3,31% hingga menyentuh level 6.270,6 – posisi terendah sejak September 2021. Namun, kabar baiknya, IHSG berhasil bangkit signifikan pada Senin (3/3/2025), menguat 3,97% dan ditutup di level 6.519,66.
Pergerakan positif ini didukung oleh volume transaksi yang tinggi, mencapai Rp 14,6 triliun dengan 20,06 miliar saham diperdagangkan dalam 1,29 juta transaksi. Sebanyak 474 saham mengalami kenaikan, 180 saham melemah, dan 301 saham stagnan.















