Breaking

IHSG Melonjak! Kejutan Trump Bikin Investor RI Girang

IHSG Melonjak! Kejutan Trump Bikin Investor RI Girang
IHSG Melonjak! Kejutan Trump Bikin Investor RI Girang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan Kamis (10/4/2025) dengan performa spektakuler. Setelah dibuka dengan lonjakan 5,07%, IHSG akhirnya parkir di angka 6.267,858, mengalami apresiasi signifikan sebesar 5,02%. Euforia ini menyelimuti pasar saham domestik, ditandai dengan 546 saham yang menguat, sementara 94 saham melemah dan 147 saham stagnan.

Baca Juga : Modus Baru! 14 Perusahaan Keuangan Kena Tilang OJK!

Nilai transaksi pun terbilang tinggi, mencapai lebih dari Rp 9,68 triliun dengan volume 14,19 miliar saham yang diperdagangkan melalui 764 ribu transaksi. Kenaikan merata terlihat di seluruh sektor, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan hingga 5%, disusul sektor energi (3,79%) dan keuangan (3,02%).

IHSG Melonjak! Kejutan Trump Bikin Investor RI Girang
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Barito Renewables Energy (BREN) menjadi bintang utama, berkontribusi sebesar 30,81 poin indeks. Tiga bank besar negeri ini, yakni BBCA (21,13 poin), BBRI (24,56 poin), dan BMRI (30,35 poin), juga turut menyumbang signifikan terhadap penguatan IHSG. Saham GOTO pun memberikan kontribusi positif sebesar 17,54 poin indeks.

Kinerja IHSG yang gemilang ini tak lepas dari sentimen positif eksternal, khususnya kebijakan mengejutkan Presiden AS Donald Trump yang menunda penerapan tarif impor selama 90 hari. Keputusan ini merupakan balik haluan dalam perang dagang yang sebelumnya telah mengguncang pasar global.

Melalui unggahan di platform X, Trump menjelaskan penundaan ini karena lebih dari 75 mitra dagang AS belum melakukan tindakan balasan dan telah menghubungi AS untuk bernegosiasi. Namun, pengecualian ini tidak berlaku untuk China yang justru akan menghadapi kenaikan tarif menjadi 125%. Trump menegaskan hal ini sebagai respons atas kurangnya rasa hormat China terhadap pasar dunia.

Meskipun demikian, perang dagang belum sepenuhnya berakhir. Tarif 10% tetap berlaku, sementara Kanada dan Meksiko mendapatkan perlakuan berbeda tergantung pada jenis produknya. Belum ada kejelasan resmi dari Gedung Putih mengenai negara-negara lain yang termasuk dalam kebijakan penundaan tarif ini. Tarif terpisah untuk mobil, baja, aluminium, serta beberapa produk lain seperti kayu dan obat-obatan, tetap diberlakukan.

Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !