Breaking

Kejutan! Warren Buffett Lepas Tahta, Siapa Penggantinya?

Dunia bisnis dikejutkan oleh kabar bahwa Warren Buffett, investor legendaris berjuluk “Oracle of Omaha”, akan menyerahkan kepemimpinan Berkshire Hathaway kepada Greg Abel pada akhir 2025.

Pengumuman ini disampaikan mendadak dalam rapat pemegang saham tahunan, memunculkan berbagai spekulasi tentang arah masa depan perusahaan.

Greg Abel bukanlah sosok asing di Berkshire. Ia telah bekerja di perusahaan tersebut selama lebih dari 20 tahun dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua untuk operasi non-asuransi. Abel bertanggung jawab atas bisnis utilitas, kereta api, hingga ritel Berkshire Hathaway.

Kariernya di perusahaan dimulai setelah Berkshire mengakuisisi saham pengendali MidAmerican Energy pada 1999, di mana Abel saat itu menjabat sebagai eksekutif.

Baca juga: Saham ANJT Melejit! Konglomerat Ciliandra Fangiono Kuasai Perusahaan Sawit Raksasa

Di bawah kepemimpinannya, perusahaan energi tersebut berkembang dan berubah nama menjadi Berkshire Hathaway Energy. Abel juga memegang peran penting dalam strategi ekspansi Berkshire, termasuk investasi besar di lima perusahaan konglomerat Jepang.

Nama Greg Abel sebenarnya telah disebut-sebut sebagai penerus Buffett sejak 2021, salah satunya oleh mendiang Charlie Munger. Hal ini memberi Abel cukup waktu untuk membangun kepercayaan dari para pemegang saham dan memahami budaya perusahaan.

“Besok kami akan mengadakan rapat dewan, dan saya akan menyampaikan bahwa Greg akan menjadi CEO pada akhir tahun ini,” ujar Buffett. Ia menyebut dua anaknya, Howie dan Susie, sudah mengetahui keputusan ini, sementara lainnya akan mendengarnya pertama kali dalam rapat tersebut.

Buffett, yang kini menempati posisi ke-6 dalam daftar orang terkaya dunia versi Bloomberg dengan kekayaan US$ 169 miliar, telah menjalani perjalanan bisnis luar biasa.

Dari jutawan di usia 30 hingga miliarder di usia 55, ia kini siap menyerahkan tongkat estafet. Masa depan Berkshire Hathaway kini berada di tangan Greg Abel. Tantangan besar menanti, tetapi warisan besar juga telah ditinggalkan.

Baca juga: Rahasia Pasar Saham: Benarkah “Sell in May and Go Away”?