Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memasang target ambisius untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025 mendatang. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengungkapkan target penyaluran KUR mencapai Rp 300 triliun, dengan fokus pada sektor produksi sebesar 60%. Pemerintah juga mengincar penambahan 2,34 juta debitur baru, serta menargetkan 1,17 juta debitur yang telah berhasil menyelesaikan kewajibannya (graduasi). Khusus untuk KUR di bawah Rp 100 juta, pemerintah menjamin penyalurannya tanpa agunan tambahan.
Baca Juga : Inilah 5 Aplikasi Musik Tanpa Iklan: Pilihan Terbaik untuk Mendengarkan Lagu Favorit
“Lima target ini merupakan amanah dari Komite Pembiayaan UMKM,” tegas Maman dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (18/3).
Realisasi KUR sepanjang tahun 2024 lalu mencapai Rp 282,4 triliun, melampaui target awal sebesar Rp 280 triliun. Angka ini disalurkan kepada lebih dari 4,94 juta debitur. Meskipun demikian, Maman mengakui bahwa penyaluran KUR ke sektor produksi masih kurang optimal. Dari total realisasi, hanya 57,8% atau sekitar Rp 163 triliun yang dialokasikan ke sektor produksi, sementara sisanya (Rp 119 triliun) untuk sektor non-produksi.
“Target kita untuk sektor produksi adalah 60%. Artinya, tahun 2024 kita masih kurang sekitar 2% dari target tersebut,” akui Maman. Ia menjelaskan bahwa penyaluran KUR tertinggi sepanjang sejarah tercatat pada tahun 2022, dipicu oleh kebutuhan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga : IHSG Ambrol 6%! Ekonomi RI di Ujung Tanduk?
