PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Panin Bank berhasil membukukan laba bersih yang fantastis di kuartal I-2025, mencapai Rp731,50 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan 6,44% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp687,20 miliar. Kinerja positif ini tentu menarik perhatian para analis dan investor. Apa rahasia di balik keberhasilan Panin Bank?
infomalang.com/ merinci, pendapatan bunga Panin Bank tumbuh 2,49% yoy menjadi Rp3,93 triliun. Namun, beban bunga juga meningkat signifikan, mencapai 15,86% yoy menjadi Rp2,17 triliun. Akibatnya, pendapatan bunga bersih mengalami penurunan 6,28% menjadi Rp2,17 triliun. Meskipun demikian, bank milik keluarga Gunawan ini berhasil menekan beban operasional selain bunga hingga 5,66% yoy, menjadi Rp1,21 triliun. Hal ini berkontribusi pada penurunan laba operasional sebesar 7,04% yoy menjadi Rp958,52 miliar.
Baca Juga: Tugu Insurance Raih Laba Fantastis, Bagi Dividen Ratusan Miliar!
Kejutan datang dari raihan laba non operasional yang mencapai Rp2,55 miliar, berbalik dari kerugian Rp98,99 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Keuntungan ini didapat dari penjualan aset tetap dan investasi serta pendapatan non operasional lainnya. Alhasil, laba periode berjalan sebelum pajak naik menjadi Rp962,07 miliar dari Rp932,15 miliar di tahun sebelumnya.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Panin Bank hanya naik tipis 0,67% yoy menjadi Rp145,06 triliun. Sayangnya, kualitas kredit sedikit menurun, ditandai dengan peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL) gross menjadi 3,33% dari 3,17%, dan NPL net naik menjadi 0,89% dari 0,49%. Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 5,41% yoy menjadi Rp149,58 triliun, sehingga rasio LDR melonggar menjadi 90,45% dari 97,47%. Total aset Panin Bank juga tumbuh menjadi Rp228,87 triliun dari Rp221,99 triliun.
Kesimpulannya, meskipun menghadapi tantangan dalam beberapa sektor, Panin Bank berhasil membukukan laba bersih yang mengesankan di kuartal I-2025. Strategi pengelolaan biaya dan keberhasilan dalam meraih laba non operasional menjadi kunci keberhasilan tersebut. Namun, peningkatan NPL perlu menjadi perhatian serius manajemen untuk menjaga kesehatan portofolio kredit ke depannya.
Baca Juga: Saham Melonjak 120%! BEI Tutup Paksa Perdagangan!
