Breaking

Marbot Tua Menang Lotre Miliaran! Kisah Inspiratif dari Magelang

Marbot Tua Menang Lotre Miliaran! Kisah Inspiratif dari Magelang
Marbot Tua Menang Lotre Miliaran! Kisah Inspiratif dari Magelang

Suaramedia.id – Siapa sangka, seorang marbot masjid berusia 72 tahun di Magelang, bernama Sayat, tiba-tiba menjelma menjadi miliarder. Kisah inspiratif ini bermula dari ketekunannya dalam menjaga kebersihan rumah ibadah dan menarik becak untuk menghidupi diri. Namun, takdir berkata lain. Sebuah keberuntungan tak terduga mengubah hidupnya secara drastis.

Selama bertahun-tahun, Sayat, mantan Sersan Satu TNI yang telah pensiun, menjalani hidup sederhana. Setiap hari, ia membersihkan masjid, menyapu halaman, merapikan sajadah, dan memastikan ketersediaan air wudhu. Untuk menambah penghasilan, ia tetap mengayuh becak meski usianya telah senja.

Marbot Tua Menang Lotre Miliaran! Kisah Inspiratif dari Magelang
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Di tengah keterbatasan ekonomi, Sayat memiliki kebiasaan membeli kupon undian Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB), program pemerintah yang telah berjalan sejak 1989. Meskipun peluang menang sangat kecil, ia tetap berharap bisa mengubah nasib keluarganya lewat undian tersebut, dengan membeli kupon seharga mulai dari Rp1.000.

Harapannya akhirnya terwujud pada Rabu, 9 Mei 1990. Saat mendengarkan pengumuman pemenang di radio pemerintah, nomor kupon miliknya dibacakan dengan jelas: "Delapan, empat, sembilan, tiga, tujuh… dan terakhir sembilan," seperti dikutip Harian Waspada (17 Mei 1990). Sayat memenangkan hadiah utama sebesar Rp1 miliar! Menurut Surat Kabar Pelita (22 Mei 1990), ia menjadi salah satu dari enam pemenang SDSB periode ke-14.

"Saya menang karena rahmat Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya kepada wartawan kala itu. Bayangkan, pada tahun 1990, Rp1 miliar adalah jumlah yang fantastis. Sebagai perbandingan, rumah di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta, saat itu hanya sekitar Rp80 juta. Dengan uang tersebut, Sayat bisa membeli lebih dari 12 rumah mewah. Jika dikonversikan dengan harga emas saat ini, nilai Rp1 miliar tersebut setara dengan hampir Rp96 miliar.

Mendengar kabar kemenangannya, Sayat dan istrinya langsung berangkat ke Jakarta untuk mencairkan hadiah. Namun, begitu sampai di sana, Sayat sempat pingsan karena tak menyangka bisa memegang uang sebanyak itu.

Dalam wawancara dengan media, Sayat berjanji akan menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah, menyumbang Rp5 juta kepada pedagang asongan, merenovasi masjid yang selama ini ia rawat, dan menabung sisanya untuk masa depan anak-cucunya.

Kisah Sayat menjadi catatan sejarah unik di era Presiden Soeharto, saat SDSB (sejenis undian berhadiah yang dilegalkan pemerintah melalui Kementerian Sosial) masih diperbolehkan. Kini, semua bentuk perjudian, termasuk undian seperti SDSB, telah dilarang di Indonesia.

Leave a Comment