Breaking

Petani Temukan Harta Karun 16 Kg Emas Saat Gali Sawah!

Petani Temukan Harta Karun 16 Kg Emas Saat Gali Sawah!
Petani Temukan Harta Karun 16 Kg Emas Saat Gali Sawah!

Siapa sangka, aktivitas menggarap sawah bisa berbuah manis bak dongeng? Seorang petani di Desa Wanoboyo, Klaten, Jawa Tengah, mengalami kejadian tak terduga pada tahun 1990. Saat itu, Cipto Suwarno tengah berjuang keras memperbaiki saluran irigasi sawahnya yang rusak akibat proyek pembangunan di sekitarnya. Dengan tekun, ia menggali tanah dari pagi hingga petang selama lebih dari seminggu. Namun, pada Rabu, 17 Oktober 1990, cangkulnya membentur sesuatu yang keras di kedalaman 2,5 meter.

Baca Juga : Petani Mimpi Perempuan Cantik, Bangun Tidur Temukan 8 Kg Emas!

Awalnya, Suwarno mengira itu hanya batu biasa. Namun, betapa terkejutnya ia saat mengangkat benda tersebut! Bukan batu, melainkan sebuah guci keramik yang dilapisi emas! Sontak, teriakan “Emas, emas, emas!!!” menggema di lokasi, mengundang perhatian warga sekitar. Bersama para pejabat desa, Suwarno melanjutkan penggalian dan menemukan harta karun yang fantastis: 16 kilogram emas!

Petani Temukan Harta Karun 16 Kg Emas Saat Gali Sawah!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Menurut catatan infomalang.com/ yang mengutip Tempo (3 November 1990), temuan tersebut terdiri dari berbagai macam benda berharga, antara lain bokor gembung, tutup bokor, gayung, baki, gelang, mangkuk, pipa rokok, guci, cincin, piring, subang, tas tangan, keris, manik-manik, dan uang logam. Penemuan ini kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Harta Karun Wonoboyo, yang hingga kini dianggap sebagai temuan arkeologi emas terbesar di Indonesia.

Para ahli arkeologi memperkirakan harta karun tersebut berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10, berdasarkan bentuk dan ornamen yang ditemukan. Salah satu mangkuk emas bahkan dihiasi relief Ramayana, sementara koin emas bertuliskan "Saragi Diah Bunga". Penemuan ini memberikan gambaran menarik tentang penggunaan emas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa pada masa kerajaan kuno, baik kalangan elit maupun rakyat biasa.

Faktanya, penggunaan emas dalam kehidupan masyarakat Jawa kuno bukanlah hal yang aneh. Berbagai catatan sejarah menunjukkan bahwa emas mudah didapat dan murah pada masa itu. Bangsawan di era Majapahit (1293-1527 M), misalnya, kerap memiliki emas dalam jumlah besar, bahkan digunakan untuk melapisi kereta dan kipas. Hal serupa juga terjadi di kerajaan Daha, sebagaimana dicatat oleh Stuart Robson. Bahkan, emas juga digunakan sebagai alat transaksi perdagangan, khususnya untuk transaksi skala besar seperti jual beli tanah.

Catatan para penjelajah asing, baik dari Tiongkok maupun Eropa, juga menggambarkan betapa melimpahnya emas di lingkungan kerajaan Jawa kuno. Mereka menggambarkan raja-raja Jawa yang hidup bermewah-mewah dengan perhiasan dan perlengkapan berlapis emas. Namun, karena emas tidak ditemukan di Pulau Jawa, penduduk mengimpornya dari Sumatera atau India.

Setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan kuno dan masuknya kolonialisme, kebiasaan menggunakan emas berubah. Emas kemudian terpendam di bawah tanah hingga akhirnya ditemukan kembali dalam jumlah besar di Wonoboyo. Kini, Harta Karun Wonoboyo disimpan dan dijaga dengan baik di Museum Nasional, Jakarta, sebagai bukti kekayaan dan sejarah peradaban Indonesia.

Baca Juga : Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !