Breaking

Polres Malang Hadirkan Pembinaan Keselamatan Berkendara ke Sekolah

infomalang – Demi menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di kalangan usia produktif, Polres Malang kembali mengintensifkan program pembinaan keselamatan berkendara melalui serangkaian kunjungan edukatif ke berbagai institusi pendidikan dan komunitas masyarakat.

Langkah proaktif ini merupakan bagian integral dari pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025, yang berfokus pada pembangunan budaya tertib lalu lintas secara berkelanjutan.

Pendekatan edukatif yang adaptif diterapkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa keselamatan di jalan raya adalah kebutuhan bersama, bukan sekadar kewajiban hukum.

Edukasi Holistic di Tengah Operasi Zebra Semeru 2025

Pada Senin, 24 November 2025, Satlantas Polres Malang memulai rangkaian edukasi keselamatan berkendara yang digelar interaktif di SMPN 2 Wagir. Kegiatan serupa juga menyasar kelompok masyarakat lain yang memiliki mobilitas tinggi di jalan raya, menunjukkan pendekatan holistic kepolisian.

Selain sekolah formal, pembinaan turut dilaksanakan di pondok pesantren, madrasah (seperti MI Al Ma’arif Singosari dan MA Ma’arif Pakisaji), hingga pangkalan ojek di wilayah Kepanjen. Pemilihan target ini didasarkan pada fakta bahwa kelompok-kelompok ini sangat erat kaitannya dengan aktivitas jalan raya sehari-hari dan rentan terhadap risiko kecelakaan.

Baca Juga: Kenapa Nilai TKA Matematika 2025 Rendah Ini Analisis Mendikdasmen tentang Penyebab Utamanya

Materi yang Relevan dan Aplikatif

Materi yang disampaikan disesuaikan dengan target audiens untuk menjamin relevansi dan efektivitas pesan keselamatan:

  • Untuk Pelajar: Materi mencakup pentingnya penggunaan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), bahaya menggunakan ponsel saat berkendara, serta pemahaman rambu-rambu dan arti warna lampu lalu lintas. Edukasi diberikan melalui simulasi, permainan, dan sosiodrama agar mudah dipahami siswa usia dini.

  • Untuk Komunitas Ojek: Pembinaan berfokus pada risiko berkendara saat membawa penumpang, disiplin marka jalan, dan kewaspadaan di titik rawan kecelakaan, mendorong mereka menjadi pelopor keselamatan berkendara.

Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska, menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah penanaman kesadaran sejak usia dini.

“Kepatuhan lalu lintas perlu ditanamkan sejak usia sekolah agar tidak menjadi kebiasaan melanggar saat dewasa. Pendekatan edukasi kami yakini lebih kuat dibanding penegakan semata,” tegasnya.

Proyeksi Jangka Panjang Keselamatan Generasi Muda

Program pembinaan ini direncanakan berlangsung secara berkelanjutan selama Operasi Zebra Semeru 2025, dengan jadwal kunjungan rutin ke berbagai lembaga pendidikan, termasuk SD Kemiri 1 Kepanjen dan SMA Dharma Wanita 01 Bululawang.

Polres Malang berharap inisiatif ini dapat menjadi upaya jangka panjang dalam mengurangi angka fatalitas kecelakaan yang melibatkan pelajar dan pengguna jalan lainnya.

Dengan menanamkan budaya keselamatan berkendara berdasarkan kesadaran, bukan ketakutan akan sanksi, diharapkan terwujudnya generasi yang tertib dan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman dan nyaman.

Baca Juga: Peran Orang Tua dan Guru dalam Melindungi Anak dari Tindakan Bullying