infomalang – Peristiwa pembunuhan tragis yang menimpa seorang wanita muda di Kota Malang akhirnya terungkap setelah aparat kepolisian bergerak cepat mengamankan terduga pelaku.
Kasus ini mengguncang ketenangan warga kawasan permukiman setempat dan menyoroti sisi gelap relasi personal yang berakhir dengan tindak kriminal serius. Korban, seorang wanita berinisial SM (23), ditemukan meninggal dunia akibat luka senjata tajam setelah sebelumnya terlibat pertikaian hebat.
Keberhasilan Polresta Malang Kota dalam menangkap pelaku memberikan titik terang bagi penyelidikan yang sedang berlangsung, sekaligus memastikan rasa aman bagi masyarakat sekitar lokasi kejadian.
Penangkapan Pelaku di Tempat Persembunyian
Polresta Malang Kota berhasil mengamankan seorang pria yang diduga kuat sebagai pelaku tunggal dalam pembunuhan SM.
Pelaku diketahui bernama Musa Krisdianto Warorowai (29), seorang pria asal Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Penangkapan dilakukan setelah tim kepolisian melakukan penyelidikan intensif dan melacak jejak pelaku di sekitar wilayah Kota Malang.
Pelaku ditemukan sedang bersembunyi di area dekat tandon air milik warga yang ditutupi oleh lembaran banner untuk menghindari kejaran petugas. Saat proses penangkapan berlangsung, Musa dilaporkan tidak melakukan perlawanan dan langsung digelandang ke markas kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut mengenai peran dan tindakannya.
Motif Insiden Cekcok di Malang Terkait Tarif Kencan
Berdasarkan keterangan awal dari pihak kepolisian dan penasihat hukum pelaku, peristiwa ini bermula dari insiden cekcok di Malang yang terjadi di dalam kamar kos. Dugaan kuat motif pembunuhan ini dipicu oleh pertikaian mengenai tarif kencan. Pelaku dilaporkan tidak memiliki uang tunai saat harus melakukan pembayaran kepada korban.
Baca Juga: Pembatasan Kendaraan Berat di Malang Mulai Senin Fokus Tronton dan Truk Molen
Sebagai gantinya, Musa mencoba menawarkan dua unit telepon genggam kepada SM. Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh korban yang kemudian mengancam akan menyebarkan keributan tersebut kepada warga sekitar. Ancaman itulah yang diduga membuat pelaku panik dan kehilangan kendali emosinya hingga berujung pada tindakan kekerasan yang fatal.
Detik Detik Kekerasan dan Evakuasi Korban
Situasi yang semula hanya berupa ketegangan mulut berubah menjadi serangan brutal ketika pelaku mengambil sebilah pisau dapur di lokasi kejadian.
Dalam kondisi terdesak oleh ancaman korban, pelaku melakukan penusukan yang menyebabkan SM mengalami luka serius. Meski teriakan korban sempat didengar oleh penghuni kos lainnya, nyawa wanita muda tersebut tidak sempat terselamatkan karena parahnya luka yang diderita.
Setelah menerima laporan, aparat kepolisian segera mengevakuasi jenazah SM ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Proses autopsi dilakukan oleh tim medis untuk melengkapi berkas penyelidikan serta memberikan bukti hukum yang kuat dalam proses peradilan mendatang.
Kesaksian Warga Mengenai Sosok Pelaku
Warga sekitar rumah kos mengaku sangat terkejut dengan tindakan keji yang dilakukan oleh Musa. Salah satu saksi, Romadhon, mengungkapkan bahwa pelaku selama ini dikenal sebagai pribadi yang sangat pendiam dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sosial. Keseharian pelaku yang sering terlihat duduk santai di balkon lantai dua tidak pernah menunjukkan tanda-tanda perilaku agresif sebelumnya.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh, memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan dan pihaknya terus mengumpulkan keterangan dari berbagai saksi guna memperkuat kronologi kejadian.
Masyarakat pun diimbau untuk lebih waspada dan segera melaporkan potensi konflik kepada pihak berwajib untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Pemkab Malang Bangun Kemitraan dengan Perki Cabang Malang













