PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berkolaborasi dalam proyek ambisius: mengubah batu bara menjadi gas sintetis (SNG). Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Rafli Yandra, mengungkapkan bahwa saat ini kedua perusahaan tengah melakukan studi kelayakan proyek hilirisasi tersebut. Informasi ini disampaikan Rafli dalam konferensi pers di Hotel Westin Jakarta, Senin (14/4).
“Kerja sama dengan PGN untuk mengubah batu bara menjadi gas sintetis masih dalam tahap kajian,” jelas Rafli. Ia menambahkan bahwa hasil kajian tersebut akan diinformasikan lebih lanjut pada pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Baca Juga: Rahasia Proyek Raksasa PTBA: Batu Bara Jadi Bahan Baku Baterai!

Rafli juga mengungkapkan bahwa MoU proyek ini telah ditandatangani kedua belah pihak sejak tahun lalu. “Tahapan awal baru sebatas diskusi dan pertukaran data,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rafli menjelaskan bahwa pengembangan proyek ini bergantung pada kesiapan PTBA dan PGAS. “Kita punya kesepakatan bersama terkait kesiapan masing-masing. Studi kelayakan harus selesai terlebih dahulu,” tegasnya.
Menurutnya, percepatan proyek ini penting mengingat program monetisasi batu bara membutuhkan cadangan yang besar. “Mengandalkan penjualan batu bara saja tidak cukup, kita perlu diversifikasi dan selaras dengan program hilirisasi,” pungkas Rafli. Proyek ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan mendukung program pemerintah di sektor energi.
Baca Juga: Rahasia Sukses Tupperware: Wanita Hebat di Baliknya!















