Bill Ackman, investor asal Amerika Serikat (AS), berhasil meraup keuntungan fantastis hingga US$ 4 miliar atau setara Rp 61 triliun (kurs saat itu) di tengah badai pandemi Covid-19. Keberhasilannya ini terungkap dalam laporan Vanity Fair yang berjudul 'The Inside Story of How the World's Biggest Companies Survived an Economy on the Brink'. Lantas, bagaimana strategi jeniusnya?
Menurut laporan infomalang.com/ yang mengutip BusinessInsider, Ackman mampu memprediksi guncangan ekonomi global sebelum wabah benar-benar melanda. Pada awal 2020, saat penyebaran virus Covid-19 meningkat tajam di berbagai negara, ia menyadari potensi dampaknya terhadap pasar saham. Antisipasi inilah yang menjadi kunci kesuksesannya.
Baca Juga: Rahasia di Balik Megahnya Mall Jakarta: Siapa Saja Miliarder di Baliknya?
Perusahaan investasi Ackman, Pershing Square Capital Management, mengambil langkah berani dengan melakukan hedge investment secara besar-besaran. Strategi ini berupa penggunaan credit-default swaps (CDS), sebuah instrumen keuangan yang mirip asuransi, untuk melindungi portofolio investasinya dari potensi kerugian.
CDS memungkinkan Ackman untuk ‘bertaruh’ terhadap penurunan nilai aset tertentu. Semakin besar potensi risiko, nilai kontrak CDS pun meningkat. Ketakutan publik dan terhentinya aktivitas ekonomi akibat pandemi membuat nilai kontrak CDS yang dimiliki Ackman melonjak drastis.
Hasilnya? Dalam waktu kurang dari sebulan, Ackman meraup keuntungan sebesar US$ 2,6 miliar (sekitar Rp 31 triliun). Kehebatannya tak berhenti sampai di situ. Ackman juga berhasil memprediksi pemulihan ekonomi yang cepat pasca pandemi, menambah pundi-pundinya hingga total US$ 4 miliar selama periode tersebut. Kisah sukses Ackman ini menjadi bukti nyata bagaimana analisis yang tajam dan strategi investasi yang tepat dapat menghasilkan keuntungan luar biasa, bahkan di tengah krisis global.
