Sebelumnya, CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, telah mengkonfirmasi penunjukan Blair pada Senin (24/2/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Rosan juga mengungkapkan bahwa Blair tidak hanya akan berperan dalam pengelolaan investasi, tetapi juga akan berkontribusi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan pengalaman panjangnya dalam dunia politik dan kebijakan publik, diharapkan Blair dapat memberikan masukan strategis yang dapat mempercepat realisasi proyek-proyek besar yang dikelola oleh Danantara.
Selain Blair, nama Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates—perusahaan hedge fund terbesar di dunia dengan aset mencapai US$ 112 miliar (sekitar Rp 1.740,10 triliun)—juga masuk dalam daftar dewan pengawas. Forbes menempatkan Dalio sebagai orang terkaya ke-151 di dunia pada 16 Oktober 2024, dengan kekayaan mencapai US$ 14 miliar (sekitar Rp 217,55 triliun). Dengan bergabungnya tokoh-tokoh berpengaruh ini, Danantara menunjukkan ambisi besarnya untuk menjadi pemain utama di kancah investasi global.
Sebelumnya, CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, telah mengkonfirmasi penunjukan Blair pada Senin (24/2/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Rosan juga mengungkapkan bahwa Blair tidak hanya akan berperan dalam pengelolaan investasi, tetapi juga akan berkontribusi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan pengalaman panjangnya dalam dunia politik dan kebijakan publik, diharapkan Blair dapat memberikan masukan strategis yang dapat mempercepat realisasi proyek-proyek besar yang dikelola oleh Danantara.
Baca juga: Rebound IHSG? Bos Danantara Yakin!
Selain Blair, nama Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates—perusahaan hedge fund terbesar di dunia dengan aset mencapai US$ 112 miliar (sekitar Rp 1.740,10 triliun)—juga masuk dalam daftar dewan pengawas. Forbes menempatkan Dalio sebagai orang terkaya ke-151 di dunia pada 16 Oktober 2024, dengan kekayaan mencapai US$ 14 miliar (sekitar Rp 217,55 triliun). Dengan bergabungnya tokoh-tokoh berpengaruh ini, Danantara menunjukkan ambisi besarnya untuk menjadi pemain utama di kancah investasi global.
Baca juga: Dompet Melangsing? Waspada Ancaman Resesi Ekonomi!
“Tujuan utamanya adalah memperluas jejaring global Danantara,” tegas Muliaman. Ia menekankan bahwa kehadiran tokoh-tokoh internasional seperti Blair dan Dalio sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Lebih lanjut, Muliaman menambahkan bahwa Blair akan memberikan perspektif global yang berharga bagi pengambilan keputusan internal Danantara. “Ya, beliau mewakili pandangan global,” ujarnya singkat.
Keputusan ini tentu menuai berbagai reaksi, baik positif maupun negatif. Sebagian pihak melihatnya sebagai langkah maju yang dapat membuka peluang investasi asing yang lebih besar di Indonesia. Namun, ada juga yang skeptis terhadap efektivitas peran Blair dalam konteks investasi dan pembangunan. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, keterlibatan tokoh-tokoh global ini menunjukkan bahwa Danantara berupaya memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam pengelolaan investasi dan pembangunan strategis di Indonesia.
