Breaking

Rahasia Pertumbuhan Ekonomi Baru: Bank Emas BRI!

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan optimismenya terhadap layanan Bank Emas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya menguntungkan BRI, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan masyarakat luas. “Ini sumber pertumbuhan baru. BRI sangat memperhatikan pembentukan layanan bullion ini karena kita sudah membentuk holding ultramikro dan mendukung ekonomi kerakyatan,” ujar Sunarso, Sabtu (1/3/2025).

Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !

Sunarso menjelaskan bahwa layanan ini dirancang untuk mengakomodasi semua lapisan masyarakat, tak hanya korporasi besar. Masyarakat kecil yang memiliki emas juga difasilitasi untuk mengelola asetnya dalam sistem keuangan formal. “Masyarakat bisa menabung emasnya dengan setor rupiah, dapat saldonya nanti dalam gram. Bisa juga setor emas dalam gram, saldonya tetap dalam gram,” jelasnya. Lebih lanjut, Bank Emas juga menyediakan layanan pembiayaan berbasis emas, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan kredit dengan jaminan emas dan pengembalian dalam bentuk emas.

Rahasia Pertumbuhan Ekonomi Baru: Bank Emas BRI!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Kehadiran Bank Emas, menurut Sunarso, sangat krusial untuk memonetisasi potensi emas yang selama ini belum tercatat dalam sistem keuangan formal. Emas yang selama ini hanya disimpan secara pribadi, kini dapat dioptimalkan untuk meningkatkan likuiditas perekonomian nasional. “Kalau kita monetisasi, menjadi sumber likuiditas pembangunan. Dan bagi BRI, ini adalah sumber pertumbuhan baru,” tegasnya.

Layanan Bank Emas tidak hanya mencakup tabungan, deposito, dan kredit emas. Sunarso juga membuka peluang pengembangan produk turunan atau derivatif emas untuk meningkatkan likuiditas pasar. “Kalau emas ini disekuritisasi, itu akan menjadi likuid. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya. BRI sendiri memfasilitasi transaksi dalam ekosistem Bank Emas, baik secara langsung melalui BRImo maupun melalui anak usahanya, Pegadaian.

Baca Juga : Gak Nyangka! 5 Orang Terkaya Indonesia Tahun Ini Bikin Melongo!

Optimisme Sunarso diperkuat oleh pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir. Erick mengungkapkan bahwa pemerintah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan Bank Emas karena diperkirakan terdapat 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat dan belum masuk ke sistem keuangan formal. “Ada yang di bawah bantal, ada di toilet, di balik batu bata, dimasukkan dalam situs. Ini realitas,” ungkap Erick. Dengan demikian, Bank Emas diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor keuangan nasional dan memberikan kemudahan akses layanan berbasis emas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !