Breaking

Rahasia Sukses Mobil Listrik China di Indonesia!

Kehadiran merek mobil China di Indonesia semakin menggoda konsumen Tanah Air. Salah satu bukti nyata adalah keberhasilan Wuling, brand asal Negeri Tirai Bambu yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2017, dalam mencatatkan prestasi gemilang di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Selama pameran tersebut, Wuling berhasil membukukan 1.653 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), mengalami peningkatan 33% dibandingkan dengan pencapaian mereka di IIMS 2024.

“Pertumbuhan penjualan selama pameran tahun ini naik 33% bila dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Sales Operation Director Wuling Motors, Kharismawan Awangga, Sabtu (8/3/2025). Lonjakan ini terutama didorong oleh penjualan mobil listrik Wuling, dengan kontribusi terbesar berasal dari seri Air ev (550 unit atau 33% dari total SPK), diikuti oleh BinguoEV (27%) dan Cloud EV (20%). SUV Wuling Alvez juga mencatatkan kontribusi sebesar 10% terhadap total penjualan.

Keberhasilan Wuling dalam menarik minat konsumen Indonesia tidak lepas dari strateginya dalam menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaingnya. Salah satu model yang mencuri perhatian adalah Wuling Air ev Lite, yang dibanderol mulai dari Rp 184 jutaan dan menawarkan daya jelajah hingga 200 km dengan kapasitas baterai 17,3 kWh. Harga yang kompetitif ini membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, terutama di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan.

Menurut Yannes Pasaribu, seorang pengamat otomotif, kesuksesan Wuling sejalan dengan kondisi ekonomi dan preferensi konsumen saat ini. Banyak pembeli yang mencari kendaraan murah, andal, fungsional, tetapi tetap dilengkapi fitur canggih dan desain modern. “China jelas telah memanfaatkan celah ini dengan baik,” ujarnya.

Baca juga:Gadai Melonjak! Rp 89 Triliun Raib di Bulan Puasa?

Rahasia Sukses Mobil Listrik China di Indonesia!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Lebih lanjut, Yannes menjelaskan bahwa ekspansi merek China ke pasar global, termasuk Indonesia, merupakan bagian dari strategi untuk mendiversifikasi pasar dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi mereka. China sendiri memiliki ambisi besar untuk menjadi pemimpin ekspor mobil dunia, menggeser Jepang yang sebelumnya mendominasi. Pada 2023, China telah mengekspor 5,22 juta unit mobil, angka yang terus bertumbuh.

Di sisi lain, merek-merek Jepang seperti Toyota dan Honda yang selama ini merajai pasar otomotif Indonesia mulai kehilangan pangsa pasar di segmen kendaraan listrik. Hal ini disebabkan oleh strategi mereka yang dinilai lamban dalam beradaptasi dengan tren elektrifikasi. Sebaliknya, merek-merek China seperti Wuling, BYD, Chery, DFSK, Neta, GAC Aion, dan Xpeng menawarkan teknologi canggih, desain modern, serta harga yang lebih kompetitif. “Brand China memanfaatkan kelemahan ini dengan menawarkan inovasi yang lebih cepat, menarik perhatian generasi muda, serta memberikan nilai lebih bagi konsumen,” pungkas Yannes.

Baca juga: BNI Raih Penghargaan Bergengsi, Satu-satunya Bank Indonesia yang Bersinar di Kancah Asia!