Breaking

Rugi Triliunan! Nasib Perusahaan Properti Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala

PT PP Properti Tbk. (PPRO), anak usaha BUMN, menorehkan catatan merah di tahun 2024. infomalang.com/ melaporkan, perusahaan ini membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,08 triliun. Angka ini memang lebih baik dari tahun 2023 yang mencapai Rp1,27 triliun, namun tetap menjadi pukulan telak bagi perusahaan properti tersebut. Penurunan sebesar 14,88% secara tahunan (yoy) ini tak lepas dari penurunan penjualan yang signifikan.

Baca Juga : Pandu Sjahrir Tinggalkan TOBA! Ada Apa?

Laporan keuangan PPRO yang berakhir Desember 2024 menunjukkan penurunan penjualan hingga 53,38% yoy, menjadi hanya Rp458,50 miliar. Penyebab utama penurunan ini adalah absennya penjualan tanah tahun lalu, yang sebelumnya berkontribusi sebesar Rp564,57 miliar. Meskipun penjualan apartemen meningkat 16,76% yoy menjadi Rp345,72 miliar dan penjualan rumah melesat 292,76% yoy menjadi Rp34,40 miliar, hal tersebut tak cukup untuk menyelamatkan PPRO dari kerugian besar.

Rugi Triliunan! Nasib Perusahaan Properti Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Sub jumlah penjualan real estat pun anjlok menjadi Rp280,134 miliar, jauh di bawah angka Rp782,77 miliar di tahun sebelumnya. Begitu pula dengan sub jumlah pendapatan properti yang merosot menjadi Rp178,37 miliar dari Rp200,73 miliar. Beban pokok penjualan juga ikut menyusut 53,30% yoy menjadi Rp434,45 miliar, mengakibatkan laba kotor anjlok 54,70% yoy menjadi hanya Rp24,04 miliar.

Ironisnya, beban usaha justru membengkak. Beban usaha anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) ini meningkat 50,61% yoy menjadi Rp84,63 miliar. Beberapa beban lain juga mengalami kenaikan signifikan, seperti beban pemulihan yang melonjak menjadi Rp51,68 miliar dari Rp3,16 miliar di tahun 2023. Lebih mengejutkan lagi, pendapatan lain-lain yang mencapai Rp97,32 miliar di tahun 2023, berbalik menjadi beban lain-lain sebesar Rp13,47 miliar di tahun 2024.

Kondisi keuangan PPRO secara keseluruhan juga menunjukkan penurunan. Likuiditas turun menjadi Rp16,04 triliun dari Rp16,40 triliun, sementara ekuitas menyusut menjadi Rp2,19 triliun dari Rp3,28 triliun. Total aset PPRO pun ikut merosot menjadi Rp18,24 triliun di tahun 2024. Ke depan, PPRO perlu strategi jitu untuk membalikkan keadaan dan keluar dari kerugian yang mendalam ini.

Baca Juga : Situs Gratis untuk Nonton Film Terbaru Dan Terupdate 2025