PT Sinar Terang Mandiri (MINE) Bersiap IPO, Seberapa Menjanjikan Prospeknya?
PT Sinar Terang Mandiri (MINE), perusahaan jasa penunjang tambang nikel, akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, perusahaan ini akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 10 Maret 2025.
Dalam IPO ini, MINE menawarkan sebanyak 612.665.300 saham baru, yang setara dengan 15% dari total saham yang ditempatkan penuh. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh pendanaan guna memperluas bisnis di sektor tambang nikel, yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan pesat.
Lalu, apakah saham MINE layak dikoleksi oleh investor?
Untuk menjawab pertanyaan ini, infomalang.com/ dalam program Closing Bell, Jumat (7/3/2025), menghadirkan paparan dari Equity Analyst infomalang.com/ Research, Susi Setiawati. Dalam analisisnya, Susi mengulas beberapa faktor penting, seperti kinerja keuangan perusahaan, prospek industri nikel, serta risiko yang dapat mempengaruhi harga saham MINE pasca IPO.
Industri nikel sendiri sedang mengalami lonjakan permintaan, terutama didorong oleh pertumbuhan industri kendaraan listrik dan kebutuhan baterai lithium. Dengan meningkatnya kebutuhan global terhadap nikel, perusahaan-perusahaan tambang seperti MINE memiliki potensi keuntungan jangka panjang.
Namun, investor juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor risiko, seperti volatilitas harga nikel di pasar global, regulasi sektor pertambangan, serta kondisi ekonomi makro yang dapat memengaruhi daya beli investor.
