Breaking

Semarak Pelatihan dan Kompetisi CPR LPPM UM Bukti Kesiapan Gen Z Bertindak

Infomalang – Melalui kegiatan bertajuk PMR Siaga Jantung Hands-On CPR for Gen Z, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (LPPM UM) menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi yang peduli dan tanggap terhadap kondisi kedaruratan. Artikel ini mengulas semarak pelaksanaan kegiatan tersebut, mulai dari latar belakang, tujuan, hingga respons peserta yang menunjukkan bahwa Gen Z siap bertindak nyata untuk membantu sesama.

Makna dan Tujuan Besar CPR LPPM dalam Meningkatkan Kepekaan Gen Z

Pelatihan dan kompetisi CPR LPPM tidak sekadar menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga sarana untuk menanamkan jiwa kepedulian pada generasi muda. Melalui kegiatan ini, siswa dari berbagai jenjang SMA/SMK/MA diajak memahami pentingnya keterampilan Cardiopulmonary Resuscitation sebagai tindakan awal yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang. CPR menjadi keterampilan dasar yang wajib dikuasai, terutama di lingkungan sekolah dan masyarakat, di mana risiko kejadian darurat dapat muncul kapan saja.

Tujuan utama CPR LPPM adalah menumbuhkan keberanian bagi generasi muda untuk bertindak ketika melihat seseorang dalam kondisi henti jantung atau membutuhkan pertolongan pertama. Melalui kegiatan yang terstruktur, peserta dibentuk untuk memahami teori hingga praktik langsung. Semangat ini sejalan dengan komitmen LPPM UM dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan memperkuat kesadaran akan pentingnya tindakan cepat dan tepat dalam situasi darurat.

Rangkaian Kegiatan CPR LPPM yang Menghadirkan Pengalaman Belajar Nyata

Kegiatan CPR LPPM dikemas melalui beberapa bentuk pelatihan dan kompetisi sehingga memberi pengalaman belajar yang menyeluruh bagi para peserta. Selain pelatihan CPR menggunakan manekin, panitia juga mengadakan lomba x-banner edukasi kesehatan dan lomba video first aid. Komposisi kegiatan yang beragam ini memungkinkan siswa mengasah kemampuan praktik, kreativitas visual, serta kecakapan komunikasi publik dalam menyampaikan informasi kesehatan yang benar.

Melalui pendekatan ini, CPR LPPM bukan hanya memfokuskan kegiatan pada aspek teknis, tetapi juga memperluas jangkauan edukasi melalui media digital dan desain visual. Para peserta diajak untuk memanfaatkan kreativitas mereka dalam menyebarluaskan pesan penting mengenai pertolongan pertama. Hal ini memberikan nilai tambah karena generasi Z dikenal sebagai kelompok yang dekat dengan teknologi dan media sosial, sehingga edukasi kesehatan dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Baca juga: UB Perkuat Pertahanan Siber dengan Pamugas untuk Menumpas Judi Online

Peran Penting CPR LPPM dalam Mengembangkan Keberanian dan Empati Pelajar

Salah satu aspek terpenting dari CPR LPPM adalah penanaman nilai keberanian dalam bertindak. Banyak siswa mengaku mengikuti kegiatan ini untuk memperluas pengetahuan serta mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat di kehidupan nyata. Keberanian untuk menolong sesama menjadi nilai yang secara konsisten ditekankan oleh para narasumber maupun panitia. Peserta didorong untuk tidak ragu mengambil keputusan ketika melihat seseorang membutuhkan pertolongan.

Di samping itu, kegiatan CPR LPPM juga memperkuat empati peserta. Mereka belajar memahami pentingnya memberikan bantuan tanpa menunggu instruksi orang lain. Sikap peduli ini menjadi semakin relevan di tengah berbagai kejadian darurat yang dapat terjadi kapan saja. Dengan mengikuti pelatihan dan kompetisi ini, siswa tidak hanya mendapat keterampilan teknis, tetapi juga nilai kemanusiaan yang bermanfaat sepanjang hidup.

Respons Peserta terhadap Pelaksanaan Program CPR LPPM

Pelaksanaan CPR LPPM mendapat respons positif dari siswa maupun pendamping sekolah. Antusiasme terlihat dari besarnya jumlah peserta dalam waktu pendaftaran yang relatif singkat. Banyak guru dan pembina PMR menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga keterampilan yang sudah diperoleh siswa dapat diterapkan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Mereka menilai kegiatan seperti ini sangat penting sebagai bekal masa depan.

Para peserta juga menyampaikan kesan positif usai mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka merasa lebih percaya diri untuk menolong orang lain dan memahami teknik CPR yang benar. Selain itu, beberapa siswa yang mengikuti lomba x-banner dan video juga mengapresiasi kesempatan yang diberikan untuk berkarya sekaligus belajar menyebarkan edukasi kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa CPR LPPM tidak hanya berdampak pada satu aspek, tetapi juga pada perkembangan karakter dan kreativitas peserta.

Dampak dan Harapan Jangka Panjang dari Program CPR LPPM

Kegiatan CPR LPPM memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi muda yang sigap, peduli, dan terampil menghadapi situasi darurat. Dengan keterampilan CPR yang benar, peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Pelatihan seperti ini juga dapat memperluas pemahaman siswa mengenai dunia kesehatan dan membuka peluang bagi mereka untuk terjun ke bidang tersebut di masa depan.

Ke depannya, CPR LPPM diharapkan dapat menjangkau lebih banyak sekolah dan melibatkan lebih banyak peserta dari seluruh Kota Malang bahkan tingkat provinsi. Harapannya, keterampilan ini tidak berhenti hanya sebagai pengalaman pelatihan, tetapi menjadi budaya baru di kalangan pelajar. Dengan menjadikan CPR sebagai keterampilan dasar, generasi muda dapat menjadi barisan pertama dalam menyelamatkan nyawa dan memberikan pertolongan pertama yang efektif.

Baca juga: MI Al Ihsan dan SDN Mojorejo 01 Raih Gelar Juara pada Ajang MLSC Malang Seri 1