Breaking

Viral Jarum Jam Berputar Lebih Cepat Ketika di Antartika, Begini Penjelasannya

MALANG – Baru-baru ini, fenomena unik jarum jam yang berputar lebih cepat ketika di Antartika sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Dilansir dari unggahan akun TikTok @kerinciboy1 pada Selasa (29/07/2025), terlihat jarum jam dinding yang berputar cepat ketika kapal melewati zona waktu Antartika.

“Forward time (jam maju) terjadi ketika kapal melewati negara tertentu dengan waktu yang berbeda,” tulisnya dalam caption.

Unggahan tersebut sontak membuat warganet bingung dan penasaran atas apa yang terjadi.

Apakah ini sebuah kesalahan teknis? Gangguan sistem? Atau justru ada penjelasan ilmiahnya?

“Kenapa jam di Antartika cepat?” Ujar akun @nafid***.

“Kenapa jam begitu berpengaruh dengan gravitasi bumi di Antartika?” Ujar akun @tetap***.

“Kok jamnya tahu ya dia di Antartika? Kan dia bukan digital? (Bertanya dengan nada lembut),” ujar akun @bintang***.

Baca Juga: TMII Gratiskan Tiket Masuk untuk Warga Bernama Agus Sepanjang Agustus 2025

Penyebab Jarum Jam Berputar Lebih Cepat 

Menurut penjelasan dari Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, penyebab jarum jam berputar di cepat di Antartika bukan karena kesalahan teknis, melainkan karena sistem GPS.

“Jam di kapal biasanya disesuaikan otomatis oleh GPS saat melintasi garis bujur,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan terdapat perbedaan mencolok pada jarak antar-garis bujur di berbagai lintang. Di wilayah ekuator, jarak antara satu derajat garis bujur sekitar 110 kilometer.

Artinya, untuk mengalami perubahan waktu satu jam, seseorang harus bergerak lebih dari 1.600 kilometer ke arah timur atau barat, tergantung pada zona waktu negara yang dilalui.

“Di ekuator, satu derajat bujur itu sekitar 110 kilometer, jadi butuh jalan lebih dari 1.600 kilometer baru bisa beda satu jam,” lanjutnya.

Kesimpulan

Dengan demikian, fenomena jam yang tampak berputar cepat di kapal yang berlayar di wilayah Antartika sebenarnya terjadi karena sistem GPS secara otomatis menyesuaikan waktu sesuai garis bujur dalam sistem waktu universal.

Perubahan tersebut bukan disebabkan oleh kerusakan alat, melainkan merupakan akibat dari perpaduan antara letak geografis, sistem navigasi modern, dan mekanisme pembagian waktu secara global.

Baca Juga: Kepala DLH Kota Malang Diaktifkan Karena Melakukan Poligami Tanpa Izin