Sebuah survei global yang dilakukan Octa, broker internasional yang berdiri sejak 2011, mengungkap tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai trader dalam memilih broker keuangan. Survei yang melibatkan lebih dari 2.000 trader dari Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Nigeria ini mengungkap kekhawatiran terbesar mereka dan ciri-ciri broker yang patut dihindari. Hasilnya cukup mengejutkan dan penting bagi trader pemula maupun yang berpengalaman.
Survei ini menunjukkan bahwa janji-janji muluk dari broker menjadi perhatian utama. Trader di Afrika Selatan dan Malaysia (masing-masing 62% dan 60%) sangat khawatir dengan broker yang menjanjikan keuntungan mudah dan tidak realistis. Angka ini juga cukup tinggi di Indonesia, dengan 36% trader yang merasa curiga dengan iming-iming keuntungan instan. Janji profit terjamin juga menjadi alarm merah, terutama di Afrika Selatan, di mana 40% responden menolak broker yang menjanjikan hasil positif tanpa syarat.
Baca juga: IHSG Ambles 7,9%, Asing Kabur Bawa Rp 3,87 Triliun!
Manipulasi grafik atau chart menjadi tanda bahaya universal. Lebih dari setengah responden di semua negara (54%-61%) akan menghindari broker yang terbukti memanipulasi grafik, seperti membuat gap buatan atau memanipulasi candlestick. Octa sendiri, sebagai broker teregulasi, menggunakan penyedia likuiditas pihak ketiga independen untuk memastikan harga pasar yang akurat dan transparan.
Kecepatan penarikan dana menjadi indikator penting keandalan broker. Survei menemukan persentase signifikan trader yang pernah mengalami masalah penarikan dana. Angka ini mencapai 27% di Afrika Selatan, 21% di Indonesia, dan 19% di Malaysia. Octa menyarankan untuk menguji sendiri kecepatan dan efisiensi penarikan dana sebelum sepenuhnya mempercayai sebuah broker.
Biaya tinggi dan tidak transparan juga menjadi faktor penentu. Sebagian besar responden (29%-39%) menghindari broker dengan spread tinggi dan komisi tersembunyi. Transparansi dan ketentuan trading yang adil menjadi hal krusial bagi trader.
Survei ini juga menyingkap kesalahan umum trader yang menyebabkan kerugian, seperti trading berdasarkan emosi, mengabaikan manajemen risiko, dan memasang order tanpa strategi. Hal ini menekankan pentingnya disiplin dan perencanaan dalam trading.
Kesimpulannya, survei Octa menunjukkan bahwa trader di empat negara tersebut menginginkan broker yang aman, transparan, dan memiliki prosedur yang jelas. Kejelasan biaya, proses penarikan dana yang mudah, dan menghindari janji-janji yang tidak realistis menjadi kunci utama dalam memilih broker yang terpercaya. Octa sendiri, sebagai broker yang telah beroperasi sejak 2011 dan melayani klien dari 180 negara, menawarkan akses bebas komisi ke pasar finansial dan berbagai layanan edukasi untuk membantu klien mencapai tujuan investasi mereka.
Baca juga: Awas! Perang Dagang Bikin Dana Jumbo Kabur!
