Breaking

5 Kuliner Legendaris di Malang yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

Kota Malang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling favorit di Jawa Timur. Tak hanya menawarkan udara yang sejuk dan panorama alam yang indah, Malang juga menyimpan kekayaan kuliner yang melegenda. Sebagian besar makanan khas kota ini sudah bertahan puluhan tahun, diwariskan dari generasi ke generasi, dan tetap dicintai hingga kini.

Jika Anda sedang merencanakan liburan ke Malang atau bahkan hanya sekadar lewat, jangan sampai melewatkan kesempatan emas untuk mencicipi 5 kuliner legendaris di Malang yang wajib dicoba sekali seumur hidup berikut ini.

1. Bakso President – Sensasi Makan di Samping Rel Kereta

Bakso sudah menjadi ikon kuliner Malang sejak lama, dan Bakso President adalah rajanya. Berdiri sejak tahun 1977, warung ini tidak pernah sepi pengunjung, baik dari kalangan lokal maupun wisatawan. Keunikan utama tempat ini terletak pada lokasinya yang berada tepat di samping rel kereta aktif. Saat kereta melintas, suasana menjadi lebih hidup dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama yang baru pertama kali datang.

Menu yang ditawarkan sangat variatif: mulai dari bakso halus, bakso urat, bakso goreng, bakso bakar, hingga siomay dan tahu. Salah satu yang paling populer adalah Bakso Bakar, yang dibumbui kecap manis dan dibakar hingga bagian luarnya sedikit caramelized. Kuah kaldunya terasa kaya dan gurih, menunjukkan kualitas kaldu tulang sapi yang dimasak lama.

Alamat: Jl. Batanghari No.5, Rampal Celaket, Klojen, Malang
Jam buka: 08.00 – 21.30 WIB

2. Rawon Nguling – Cita Rasa Klasik dari Masa ke Masa

Rawon merupakan makanan khas Jawa Timur yang kuahnya berwarna hitam karena menggunakan kluwek sebagai bumbu utama. Di Malang, Rawon Nguling adalah yang paling legendaris. Warung makan ini awalnya berasal dari Probolinggo, namun membuka cabang di Malang sejak tahun 1983 dan tetap mempertahankan rasa yang otentik hingga kini.

Keistimewaan Rawon Nguling terletak pada kuahnya yang pekat, namun tidak membuat eneg. Rasa gurih dan sedikit manis dari kluwek dipadukan dengan potongan daging sapi yang empuk dan tidak amis. Biasanya disajikan bersama nasi, tauge, sambal, kerupuk udang, dan telur asin sebagai pelengkap.

Selain rawon, warung ini juga menyediakan menu khas lainnya seperti nasi campur dan sop buntut yang tak kalah nikmat.

Alamat: Jl. Zainul Arifin No.62, Kiduldalem, Klojen, Malang
Jam buka: 07.00 – 20.30 WIB

Baca Juga: Surganya Kuliner! Ini Dia Rekomendasi Kuliner di Malang

3. Tahu Lontong Lonceng – Cita Rasa Sederhana yang Melegenda

Jika Anda menginginkan makanan ringan yang khas, Tahu Lontong Lonceng adalah pilihan terbaik. Tempat makan ini telah eksis sejak zaman penjajahan Belanda dan menjadi salah satu warisan kuliner tertua di Malang. Nama “Lonceng” berasal dari keberadaannya yang dulu dekat dengan sebuah gereja tua yang memiliki lonceng besar.

Menu yang disajikan sangat sederhana: tahu goreng, lontong, tauge, dan mentimun yang disiram dengan sambal kacang kental dan petis khas Jawa Timur. Terdengar biasa? Jangan salah, justru dalam kesederhanaannya, rasa yang dihadirkan sangat khas dan tidak bisa ditiru oleh warung serupa lainnya. Bumbu kacangnya gurih, tidak terlalu manis, dan terasa seimbang.

Alamat: Jl. Martadinata, Malang (dekat Pasar Besar)
Jam buka: 10.00 – 17.00 WIB

4. Depot Gang Djangkrik – Chinese Food Rasa Ndeso yang Digandrungi

Berbeda dari rekomendasi sebelumnya, Depot Gang Djangkrik menyajikan beragam masakan Tionghoa yang telah beradaptasi dengan lidah lokal. Didirikan sejak 1960-an, depot ini menjadi rujukan utama warga Malang ketika ingin menikmati capcay, fuyunghai, ayam asam manis, hingga kwetiau.

Meskipun berlabel “Chinese food”, rasa dari masakannya sudah terintegrasi dengan kearifan lokal: tidak terlalu asin, tidak terlalu manis, dan porsi yang sangat mengenyangkan. Suasana di dalamnya pun terasa klasik, seperti ruang makan keluarga era 70-an, menambah nuansa nostalgia yang hangat.

Alamat: Jl. Letjen S. Parman No.77A, Blimbing, Malang
Jam buka: 10.00 – 21.00 WIB

5. Puthu Lanang Celaket – Camilan Tradisional Sejak 1935

 

Untuk pencuci mulut atau teman ngopi sore, Puthu Lanang Celaket adalah destinasi wajib. Berjualan sejak tahun 1935, warung kaki lima ini menyajikan aneka jajanan tradisional seperti putu, cenil, lupis, klepon, dan grontol. Semuanya disajikan hangat, dengan parutan kelapa segar dan siraman gula merah cair.

Kelebihan dari Puthu Lanang bukan hanya pada rasa, tapi juga proses pembuatannya yang masih sangat tradisional. Pengunjung bisa melihat langsung proses kukus kue putu dalam cetakan bambu, yang mengeluarkan aroma khas pandan dan kelapa. Tempat ini biasanya ramai mulai pukul 17.00 dan hanya buka hingga malam.

Alamat: Jl. Jaksa Agung Suprapto No.73, Malang (dekat perempatan Celaket)
Jam buka: 17.30 – habis (sekitar pukul 21.00)

Kota Malang tidak hanya menyenangkan untuk dijelajahi, tetapi juga luar biasa untuk dinikmati dari sisi kulinernya. Mulai dari bakso yang terkenal hingga jajanan tradisional yang membangkitkan kenangan masa kecil, semuanya tersedia di kota ini dengan kualitas yang tetap terjaga dari masa ke masa.

Jadi, kapan lagi bisa mencicipi kuliner yang sudah bertahan hampir seabad? Jangan tunggu lama-lama. Masukkan 5 kuliner legendaris ini dalam itinerary Anda dan rasakan sendiri kenapa mereka layak menyandang gelar ‘legendaris’.

Baca Juga: Rekomendasi Es Teler di Malang untuk Buka Puasa yang Segar dan Nikmat