infomalang.com/ – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kembali menampilkan kinerja keuangan yang tangguh di tengah dinamika pasar perbankan nasional. Memasuki paruh kedua tahun 2025, Bank memanfaatkan momentum pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia untuk memperkuat fundamental keuangan dan memperluas penyaluran kredit. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 7 sorotan utama dari kinerja hijau Bank yang patut menjadi perhatian pelaku pasar dan nasabah.
Baca Juga: 5 Poin Penting dari Perjanjian Dagang RI–Eropa yang Dibawa Prabowo ke Jokowi
1. Laba Tumbuh Moderat, Tembus Rp 55,78 Triliun
Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 55,78 triliun, naik sebesar 1,13% dibandingkan tahun sebelumnya secara tahunan (yoy). Meski pertumbuhannya tidak spektakuler, namun tetap menjadi pencapaian penting di tengah berbagai tantangan makroekonomi. Ini menempatkan Bank sebagai emiten perbankan dengan pertumbuhan laba tertinggi kedua, setelah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
2. Respons Cermat terhadap pemotongan BI Rate
Pada bulan Juli 2025, Bank Indonesia resmi memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%. Langkah ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan perbankan. Bank merespons kebijakan ini secara strategis dengan menjaga kualitas aset, mendorong pertumbuhan kredit produktif, serta memperkuat struktur likuiditasnya.
Menurut ekonom dan Senior VP LPPI, Trioksa Siahaan, kebijakan pemangkasan suku bunga ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan kredit. Namun Trioksa juga menegaskan bahwa selain suku bunga rendah, daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi makro menjadi faktor penentu keberhasilan ekspansi kredit.
3. Kredit Tumbuh Positif, Tembus Rp 1.309,68 Triliun
Hingga Mei 2025, Bank Mandiri mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp 1.309,68 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1.152,53 triliun. Kinerja ini mencerminkan keberhasilan Bank Mandiri dalam memanfaatkan potensi pasar kredit yang mulai pulih, terutama pada sektor produktif dan UMKM.
4. Aset Naik Jadi Rp 1.922,57 Triliun
Pertumbuhan aset juga menjadi sorotan. Per Mei 2025, total aset Bank Mandiri mencapai Rp 1.922,57 triliun, naik dari Rp 1.750,04 triliun pada tahun sebelumnya. Lonjakan ini menunjukkan likuiditas yang sehat dan kemampuan Bank Mandiri untuk memperluas bisnis secara berkelanjutan.
5. Pendapatan Bunga dan DPK Tumbuh Stabil
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) Bank Mandiri mencapai Rp 31,69 triliun hingga Mei 2025, tumbuh dari Rp 30,41 triliun secara tahunan. Pendapatan keseluruhan Bank Mandiri tumbuh 12,30% yoy menjadi Rp 49,89 triliun dari sebelumnya Rp 44,43 triliun.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp 1.406,80 triliun, yang terdiri dari giro sebesar Rp 580,62 triliun, tabungan Rp 511,67 triliun, dan deposito Rp 314,50 triliun. DPK tumbuh 8,54% yoy, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Mandiri di tengah tantangan industri keuangan.
6. Laba Bersih Mei 2025 Naik 25,61%
Kinerja bulanan Bank Mandiri pun tetap solid. Pada Mei 2025 saja, bank ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,46 triliun, meningkat 25,61% dari bulan sebelumnya. Total laba bersih berjalan hingga Mei 2025 telah menyentuh Rp 19,65 triliun, menjadikan kinerja semester pertama sangat menjanjikan.
7. Reputasi Global dan Inovasi Berkelanjutan
Bank Mandiri kembali masuk dalam daftar World’s Best Banks 2025 versi Forbes, mempertahankan posisi sebagai bank BUMN terbaik di Indonesia. Prestasi ini diraih sejak tahun 2021 dan menjadi bukti pengakuan dunia atas kapabilitas, kualitas layanan, dan kepuasan nasabah Bank Mandiri.
Penghargaan ini didasarkan pada survei lebih dari 50.000 responden global, yang menilai aspek kepuasan layanan, kepercayaan pelanggan, solusi digital, hingga efisiensi penanganan keluhan. CEO Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa konsistensi inovasi dan respon terhadap kebutuhan nasabah menjadi kunci keinginan bisnis ke depan.
Bank Mandiri terus memperluas layanan berbasis digital dan inklusif, menyasar segmen individu, UMKM, hingga korporasi. Langkah ini menjadi bagian dari keinginan strategi yang memperkuat posisi Bank Mandiri di era transformasi digital dan ekspektasi nasabah yang terus berkembang.
Prospek Cerah di Tengah Dinamika Ekonomi
Kinerja positif Bank Mandiri sepanjang semester pertama 2025 menjadi cerminan dari kekuatan fundamental dan komitmen perusahaan dalam menghadapi perubahan ekonomi iklim global. Di tengah tren suku bunga rendah, Bank Mandiri mampu menjaga pertumbuhan berkelanjutan dengan pendekatan strategi dan efisiensi yang terukur. Dukungan terhadap pembiayaan hijau dan konsistensi dalam layanan digitalisasi semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor perbankan nasional. Ke depan, langkah adaptif dan kolaboratif akan menjadi kunci untuk terus menciptakan nilai bagi nasabah dan pemangku kepentingan.















