Breaking

96 Siswa Sekolah Rakyat Malang Menempuh Pendidikan di Kota dan Batu, Gedung Masih Proses

infomalang.com/  – Pembangunan gedung Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Malang memang belum dimulai, namun hal ini tidak menghentikan upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan akses pendidikan. Saat ini, sebanyak 96 siswa telah resmi menjalani pembelajaran di Sekolah Rakyat rintisan yang berlokasi di Kota Malang dan Kota Batu. Langkah ini menjadi solusi sementara agar proses belajar mengajar tetap berjalan sambil menunggu gedung permanen selesai dibangun.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Redjeki, menjelaskan bahwa dari total 96 siswa tersebut, 64 siswa tergabung dalam angkatan 1a, sementara 32 siswa lainnya masuk ke dalam angkatan 1b. “Untuk angkatan 1a, sebanyak 18 siswa ditempatkan di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 22 Kota Malang, sedangkan 46 siswa lainnya menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 Kota Batu,” ungkap Pantja pada Selasa (29/7/2025).

Ia menambahkan, proses pembelajaran untuk angkatan 1a telah dimulai sejak 14 Juli 2025 lalu. Sementara itu, angkatan 1b yang terdiri dari 32 siswa dijadwalkan memulai pembelajaran pada 1 Agustus 2025 di SRMP 14 Kota Batu. Penempatan siswa di dua kota ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan mereka sambil menunggu gedung SR di Kabupaten Malang benar-benar siap digunakan.

Tambahan Kelas di Singosari

Pantja juga mengungkapkan rencana pembukaan Sekolah Rakyat tambahan di Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari. Kegiatan belajar mengajar di lokasi ini direncanakan dimulai awal September 2025. “Di BLK Singosari akan ada empat rombongan belajar (rombel), dengan rincian tiga rombel untuk SMA dan satu rombel untuk SD. Masing-masing rombel akan diisi 25 siswa, sehingga totalnya nanti mencapai 100 siswa,” paparnya.

Proses pendaftaran siswa di BLK Singosari telah dimulai melalui koordinasi dengan pemerintah desa dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Hingga kini, sudah ada sekitar 50 calon siswa SMA dan 20 calon siswa SD yang mendaftar.

Baca Juga:Pertamina Maksimalkan Distribusi BBM ke Jember & Bondowoso Pasca Penutupan Jalur Gumitir – Strategi dan Realisasi

Pembangunan Gedung Sekolah Rakyat di Bantur

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, lokasi pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang akan berada di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur. Lahan yang tersedia mencapai 9,7 hektare, namun hanya sekitar 5 hektare yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan gedung sekolah.

Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ini diperkirakan mencapai Rp 200 miliar, dengan rincian Rp 100 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Rp 100 miliar lainnya berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). “Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan tersebut digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI. Sementara itu, survei dan pengukuran dilakukan oleh Satuan Kerja (Satker) Prasarana Strategis Jawa Timur,” terang Pantja.

Proses survei meliputi beberapa tahapan, antara lain survei awal sebagai bahan studi oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI pada awal Juni 2025, pengukuran topografi, hingga sounding boring atau investigasi tanah untuk memastikan kelayakan lokasi pembangunan.

Menunggu Perizinan dan Lelang

Meski lahan dan desain pembangunan telah siap, Pantja menjelaskan bahwa pembangunan fisik masih menunggu proses pengurusan perizinan. Beberapa dokumen penting yang perlu dilengkapi antara lain Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) yang sudah selesai, serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang kini masih dalam tahap penyusunan dokumen.

Selain itu, proses lelang pembangunan baru akan dilakukan setelah Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tuntas. Dengan rampungnya dokumen perizinan dan kelengkapan administrasi lainnya, diharapkan proyek pembangunan Sekolah Rakyat ini dapat segera terealisasi sesuai rencana.

Harapan Besar untuk Pendidikan Anak Malang

Upaya sementara yang dilakukan dengan menempatkan siswa di Kota Malang dan Batu ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan hak pendidikan anak-anak tetap terpenuhi. Dengan adanya fasilitas belajar di luar daerah, siswa tetap dapat menikmati pembelajaran yang layak tanpa harus menunggu gedung baru selesai.

“Ini adalah langkah strategis agar anak-anak tetap bisa belajar. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan fasilitas pendidikan terbaik meskipun gedung sekolah di Kabupaten Malang masih dalam proses,” ujar Pantja.

Pemerintah Kabupaten Malang berharap dengan selesainya pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Bantur, semua siswa bisa segera kembali belajar di fasilitas yang lebih memadai. Pembangunan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Malang.

Baca Juga:Kecelakaan di Karangploso, Pejalan Kaki Tewas Saat Menyeberang Jalan (28/7)