Breaking

Telur Ayam Sumbang Inflasi Tertinggi di Kota Malang Selama Libur Akhir Tahun

Libur akhir tahun memicu kenaikan konsumsi masyarakat, terutama pada komoditas pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat inflasi pada Desember 2024 mencapai 0,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Kenaikan harga telur ayam sebesar 10,06 persen menjadi penyumbang inflasi tertinggi.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengungkapkan bahwa selain telur ayam, harga bawang merah, cabai merah, dan minyak goreng juga mengalami lonjakan. “Kenaikan ini disebabkan oleh permintaan tinggi yang tidak seimbang dengan ketersediaan stok di pasaran,” jelas Umar.

Inflasi Desember 2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 0,22 persen. Namun, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Kota Malang pada 2024 menjadi yang terendah dalam 10 tahun terakhir, hanya 1,36 persen. Sebagai perbandingan, inflasi yoy tahun 2023 tercatat 2,56 persen, sedangkan pada 2014 mencapai 8,14 persen.

Harga Pangan Meroket, Telur Ayam Jadi Sorotan
Menurut pantauan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), harga telur ayam naik dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram. Sementara itu, di beberapa pasar tradisional, harga bahkan mencapai Rp31 ribu per kilogram.

Harga minyak goreng premium juga mengalami peningkatan dari Rp22.500 menjadi Rp22.833 per liter. “Minyak goreng subsidi Minyakita yang seharusnya dijual Rp15.700 per liter sesuai HET kini dijual Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter,” keluh Sahlatun, pedagang di Pasar Kebalen.

Baca Juga :

Iwan Fals Pensiun? Ini Tanggapan Musisi Legendaris itu

Upaya Kendalikan Inflasi
Meski beberapa komoditas naik, inflasi tahunan berhasil ditekan oleh deflasi pada komoditas seperti daging ayam ras, beras, dan tomat. Umar menyebut, “Tahun lalu beras menyumbang inflasi tinggi, tapi tahun ini harganya lebih rendah.”

Pemerintah Kota Malang terus berupaya mengendalikan inflasi dengan menggelar program seperti Warung Tekan Inflasi. Program ini diharapkan dapat menstabilkan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga :

Biaya Mengundang Hindia 2025: Berapa yang Harus Disiapkan?