Breaking

DPUBM Kabupaten Malang Waspadai Ancaman Pohon Tumbang Akibat Akar Lapuk

Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang meningkatkan kewaspadaan terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang, terutama yang sudah tidak memiliki daun. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan longsor yang masih mengancam wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan Jalan DPUBM, Anita Aulia Sari, menjelaskan bahwa pohon tanpa daun menjadi indikator utama kerapuhan. “Kami akan memeriksa kondisi akar dan batang pohon yang sudah tidak memiliki daun. Jika akarnya lapuk, pohon tersebut berisiko tinggi tumbang saat diterpa angin kencang,” ujarnya pada Selasa (3/2).

Dua pohon setinggi 10 meter dengan diameter sekitar 45 cm di depan SDN Pakisjajar 01, Kecamatan Pakis, menjadi sorotan. Kedua pohon tersebut tidak lagi memiliki daun, sehingga dikhawatirkan akarnya telah lapuk. Sejak akhir 2024 hingga awal 2025, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang terjadi secara bertubi-tubi, meningkatkan risiko pohon tumbang.

Mayoritas pohon yang tumbang di Kabupaten Malang berusia di atas 15 tahun dengan diameter 30-40 cm. Pohon-pohon tua ini cenderung lebih rapuh, terutama saat cuaca ekstrem melanda. Anita menegaskan, DPUBM tidak akan sembarangan menebang pohon. “Jika masih bisa diselamatkan, kami akan merawatnya terlebih dahulu, misalnya dengan pengeprasan. Keberadaan pohon sangat penting untuk menekan polusi udara dan mencegah banjir,” tambahnya.

DPUBM juga rutin melakukan pengawasan terhadap pohon-pohon yang berpotensi roboh sebagai langkah pencegahan. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan kerusakan akibat pohon tumbang.

Menu Bakso Mas Roy Surabaya, Kenikmatan Bakso Terbaik Di Surabaya !

Biaya Masuk dan Pendaftaran MAN 2 Kota Malang Th Ajaran 2025/2026

Menu Dimsum Umayumcha : Dimsum yang viral di Malang