Breaking

Rahasia di Balik TikTok yang Tetap Bertahan di AS!

TikTok kembali beroperasi di Amerika Serikat (AS) setelah sempat terancam pelarangan. Keberhasilan ini ternyata tak lepas dari peran seorang miliarder, Jeff Yass, yang juga merupakan donatur Presiden AS Donald Trump.

infomalang.com/ melansir, pengadilan banding federal menolak upaya pemblokiran aplikasi tersebut, sehingga TikTok nyaris berhenti beroperasi di AS pada 19 Januari. Namun, Trump memberikan tenggat waktu 75 hari bagi TikTok untuk memenuhi aturan atau dijual ke pemilik AS.

Yass, salah satu pendiri Susquehanna International Group, perusahaan investasi dan perdagangan, memiliki kekayaan bersih hampir US$50 miliar.

Sumber kekayaannya yang signifikan ternyata berasal dari TikTok. Menurut Forbes, Susquehanna memiliki saham signifikan di ByteDance, induk perusahaan TikTok. The New York Times menyebutkan Susquehanna memegang 15% saham ByteDance, dan Yass sendiri menguasai 7%.

Baca Juga : Heboh! Tak Cuma Indonesia, Negara Tetangga Juga Wajibkan 100% Devisa Masuk Negeri!

Rahasia di Balik TikTok yang Tetap Bertahan di AS!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Kisah sukses Yass cukup unik. Dalam video profil di situs perusahaannya, ia mengaku lulus kuliah jurusan matematika tanpa pekerjaan tetap. “Saya lulus kuliah jurusan matematika; saya tidak memiliki pekerjaan. Saya pergi ke Las Vegas dan bermain poker selama satu setengah tahun,” ujarnya. Dari situ, ia menjadi pedagang opsi independen dan mengajak teman-temannya untuk bergabung.

Di sisi lain, Yass juga aktif dalam politik AS. Ia menjadi salah satu donatur terbesar untuk pemilihan umum AS 2024, menyumbang lebih dari US$96 juta untuk Partai Republik bersama istrinya, Janine Yass, menurut Open Secrets.

Kontribusi besar ini menempatkan mereka di peringkat ke-6 sebagai kontributor terbesar. Peran Yass dalam menyelamatkan TikTok di AS sekaligus kontribusinya yang besar pada Partai Republik menimbulkan pertanyaan menarik tentang hubungan antara dunia bisnis, politik, dan teknologi.